Antisipasi Banjir Kota, Lamongan Bikin Kolam Retensi
Banjir kawasan kota yang selalu menggenang di musin hujan menjadi perhatian Pemkab Lamongan. Karena, sekalipun tidak lama air bah yang terjadi akibat hujan deras banyak menggenangi ratusan rumah warga. Bahkan, fasilitas pemerintah seperti puskesmas dan rumah sakit.
Solusinya, Pemkab melalui Dinas Sumber Daya Air (SDA) akhirnya membuat kolam retensi.Yakni, kolam penampung air banjir kawasan kota ketika terjadi hujan deras. Lokasinya, memanfaatkan tanah ganjaran di lingkungan Ndapur, Kelurahan Sidokumpul, Kecamatan Lamongan.
Tanah seluas 1,5 hektare dikeruk dengan persegi panjang membujur timur - barat. Persisnya di tepi jalan menuju Desa Dlanggu, Kecamatan Deket.
Menurut Kepala Dinas SDA Lamongan, Gunadi, kolam retensi yang menelan dana Rp3,5 miliar itu mampu menampung 25 ribu meter kubik air dari luas kawasan kota yang mencapai 120 hektare.
Merupakan kolam tampungan air yang mengalir dari sejumlah titik kawasan Jalan Kusuma Bangsa, Sunan Giri, Basuki Rahmat, Tumenggungan, Banjar Mendalan, Tlogoanyar, Jetis hingga air bah yang selalu terjadi dijalan sekitar Alun-Alun Lamongan. "Ketika hujan deras, air yang biasa menggenang di kawasan kota nantinya akan mengalir ke kolam retensi ini, " katanya, Jumat 22 September 2023.
Tentu, lanjut Gunadi, jauh hari aliran yang mengarahkan aliran air banjir kota lebih dulu dinormalisasi di beberapa jurusan aliran. "Jadi, begitu musim hujan tiba air itu akan dengan lancar mengarah ke kolam retensi ini. Insya Allah pada.musim hujan nanti tidak.akan ada banjir kota lagi, " terangnya.
Proses pembangunan kolam retensi ini sudah mencapai 40 persen. Tepi kanan kiri sudah mulai diplengseng batu. Terdapat dua pintu, sebelah timur dan barat.
Ini dimaksudkan, jika tampungan air dinilai sudah hampir memenuhi kapasitas dan sekiranya membahayakan tangkis kanan kiri kolam, pintu air akan dibuka. Kemudian air dialirkan ke sungai terdekat dengan pompa berkapasitas aliran 600 meter kubik per detik. "Tapi kita juga mesti melihat kondisi permukaan sungai. Jika permukaan air tinggi tentu tidak akan dibuka, " tandasnya.
Pembangunan kolam retensi ini ditarget tuntas maksimal akhir Desember 2023. Karena pelaksanaannya dikebut. Tidak heran jika di lokasi banyak pekerja dan alat berat semacam beghoe "Kita kebut. Kita upayakan selesai sebelum musim penghujan tiba, " pungkas Gunadi.