Antisipasi Bahaya Bullying di Sekolah, Polres Malang Gencarkan Sosialisasi
Kepolisian Resor Malang, Polda Jawa Timur, makin gencar melakukan sosialiasi bahaya bullying (perundungan) di lingkungan sekolah.
Terkini, langkah preventif menjaga kesehatan mental anak-anak itu digelar Polsek Pakisaji di SDN Kendalpayak, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Rabu, 3 Oktober 2024.
Bripka Wahyu memimpin langsung sosialisasi yang dihadiri oleh ratusan siswa. Dalam penyuluhannya, dengan detail dijelaskannya dampak negatif perundungan, baik bagi korban maupun pelaku.
“Perundungan harus dicegah sedini mungkin, karena dapat menimbulkan berbagai dampak buruk, termasuk memicu masalah kesehatan mental seperti gangguan kecemasan dan depresi,” kata Bripka Wahyu di hadapan para siswa yang berkumpul di aula sekolah, Rabu, 2 Oktober 2024.
Kegiatan ini tidak hanya fokus pada dampak yang dialami korban, tapi juga bahaya bagi si pelaku perundungan Bripka Wahyu menyebut, pelaku perundungan bisa saja tumbuh dengan perilaku antisosial yang tentunya berbahaya bagi masa depan mereka sendiri.
Pentingnya peran aktif siswa dan lingkungan sekitarnya dalam mencegah tindakan perundungan juga ditekankannya. Artinya, pencegahan perundungan ini bukan hanya tanggung jawab satu atau dua pihak saja.
“Jika ada di antara kalian yang mengalami atau menyaksikan bullying, jangan takut untuk segera melaporkan kepada guru atau keluarga, agar bisa segera ditindaklanjuti,” tambahnya.
Teroisah, Kasihumas Polres Malang, AKP Ponsen Dadang Martianto, menjelaskan bahwa sosialisasi ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan pihak kepolisian untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan kondusif.
"Kami ingin para siswa sadar pentingnya menjaga diri dari tindakan yang merugikan, baik bagi orang lain maupun diri sendiri, seperti bullying dan pelecehan," kata AKP Dadang.
Ditegaskannya, Polres Malang akan terus menggelar kegiatan sosialisasi di sekolah-sekolah lainnya di wilayah Kabupaten Malang. Pihaknya ingin memastikan siswa-siswi mendapatkan pemahaman yang tepat tentang bahaya perundungan dan dampaknya.
“Kami berkomitmen untuk terus mendukung upaya menciptakan lingkungan sekolah yang bebas dari bullying, dengan mengedukasi dan memberikan pemahaman kepada siswa di sekolah,” pungkasnya.