Antisipasi Agama Akal Sehat, Lesbumi Perkuat Generasi Milenial
Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) PBNU menggelar Rakornas 3 di gedung Graha Wilwatikta, Pandaan, Pasuruan. Salah satu yang menjadi catatan penting dalam rakornas ini adalah meneguhkan Islam Nusantara di era milenial.
Ketua Umum Lesbumi PBNU Ki Ng Agus Sunyoto, mengatakan kini muncul atau lahirnya agama baru yakni agama akal sehat, agama rasional.
"Agama baru inilah yang disebut agama rasional, agama akal sehat yang lahir dari laboratorium riset yang ditopang oleh sains dan teknologi. Dan kita hanya merasakan bahwa umat beragama dialihkan perhatiannya dari Tuhan yang disembah selama ini," ujar Agus Sunyoto saat acara Rakernas Rabu 3 Juli 2019 malam.
"Agama baru inilah yang disebut agama rasional, agama akal sehat yang lahir dari laboratorium riset yang ditopang oleh sains dan teknologi. Dan kita hanya merasakan bahwa umat beragama dialihkan perhatiannya dari Tuhan yang disembah selama ini," ujar Agus Sunyoto.
Dia mencontohkan, kalau selama ini orang Islam selalu mengusahakan ingat kepada Allah Yang Maha Kuasa, Sang Pencipta, maka di era milenial ini sudah menunjukkan perubahan. Orang lebih banyak mengingat smartphone, lebih banyak baca WhatsApp, Instagram, Facebook daripada zikir.
"Nah inilah perlunya kita memperkuat agama lama di era milenial. Salah satu agama lama yang kita kenal adalah agama Islam. Dan Islam yang ada di Indonesia adalah jerih payah penyebar Islam di Indonesia, para wali dan kiai. Itu yang perlu kita perkuat karena ke depan, pelan-pelan pelajaran agama bisa-bisa akan dihapus dari sekolah-sekolah formal," kata Agus Sunyoto yang juga mantan pengurus PW Ansor Jatim era Choirul Anam ini.
Selain Rakornas, kegiatan ini juga diisi dengan pameran seni rupa, instalasi, naskah kuno, pusaka dan topeng. Kegiatan ini menjadi bagian dari Rakornas 3 Lesbumi NU di Taman Candra Wilwatikta Pasuruan, 3-5 Juli 2019.
Untuk pameran seni rupa yang dipamerkan sebanyak sebanyak 44 lukisan, 3 patung dan 1 seni instalasi oleh puluhan seniman Lesbumi. Sedangkan naskah-naskah kuno merupakan koleksi anggota Lesbumi yang mengedepankan pelestarian.
Demikian juga pemeran keris dan topeng merupakan koleksi anggota Lesbumi, masing-masing sebanyak 57. Jumlah ini melambangkan usia Lesbumi di tahun 2019 ini.( imam kusnin ahmad)