Antinomi Macron, Vladimir Putin Kutip Ayat Al-Quran
Antinomi dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dinilai menghina Islam. Presiden Rusia Vladimir Putin untuk kesekian kalinya mengutip ayat Al-Quran dalam pidatonya.
Kali ini, Putin yang beragama Kristen itu megutip ayat Al-Quran dalam upacara memperingati Hari Persatuan Nasional Rusia pada 4 November lalu.
Pidato Putin tersebut disampaikan kepada perwakilan dari berbagai agama di Rusia melalui video-conference. Dia membaca surat Asy-Syura ayat 23 dengan terjemahan Al-Quran berbahasa Rusia.
Ayat ini sendiri menjelaskan tentang perbuatan baik seseorang nantinya akan diganjar dengan balasan baik.
Dalam Surat Asy-Syura ayat 23, Allah SWT berfirman:
"Itulah (karunia) yang (dengan itu) Allah menggembirakan hamba-hambaNya yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh. Katakanlah: "Aku tidak meminta ke padamu sesuatu upah pun atas seruanku kecuali kasih sayang dalam kekeluargaan". Dan siapa yang mengerjakan kebaikan akan kami tambahkan baginya kebaikan pada kebaikannya itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri".
Selain itu, dia juga mengutip Surat al-Nahl ayat 128:
"Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan".
Dilansir dari AhlulBayt News Agency (ABNA), Putin mengutip ayat-ayat itu guna berbicara tentang persahabatan, perbuatan baik, dan pahala Ilahi bagi orang-orang yang berbuat kebaikan.
Selain mengutip Al-Quran, dia juga mengutip ayat-ayat dari kitab suci agama lain, termasuk Kristen dan Yudaisme.
Dalam pidatonya, Putin turut mengkritik pihak-pihak yang melukai perasaan umat beragama atas dalih kebebasan berbicara.
Ini bukan pertama kalinya Putin mengutip ayat Al-Quran, sebelumnya pada September 2019 lalu dia juga menyerukan perdamaian di Yaman dengan mengutip Surat Ali Imran ayat 103.
"Dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika mau dahulu (masa jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya, kamu menjadi saudara," kata Putin di Ankara.
Pernyataan itu diutarakan Putin dalam pernyataan bersama dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Iran Hassan Rouhani setelah menggelar pertemuan tingkat tinggi.
Selain mengutip surat Ali Imran, Putin juga menyinggung ajaran Islam lain terkait bagaimana tindak kekerasan hanya dilegalkan untuk membela diri.
Sementara, Kontroversi di Prancis diawali tindakan seorang guru Samuel Paty yang menggunakan kartun terbitan Charlie Hebdo tahun 2015 saat mengajar. Tindakan ini menuai protes dari komunitas dan Paty terbunuh dengan kepala dipenggal.
Presiden Emmanuel Macron menilai kartun atau karikatur Nabi Muhammad di Charlie Hebdo sebagai kebebasan berpendapat. Dia juga mengatakan Islam adalah agama yang sedang mengalami krisis dengan posisi muslim makin sulit.
Advertisement