Komentari Menstruasi, Penulis Harry Potter Diserang di Twitter
Mendapat tudingan antri trans dan transfobia, penulis Harry Potter J.K. Rowling menghebohkan pengguna twitter. Rowling mendapat serangan komentar warganet setelah balasan cuitannya yang dianggap tidak mendukung transgender.
Di Twitter sendiri terdapat lebih dari 534 ribu cuitan tentangnya. Sebagian besar netizen di dunia marah dan menganggapnya seorang feminis radikal trans-eklusi (TERF). Seperti cuitan @Laelaps.
Dia menggunggah ulang artikel tentang JK Rowling dan menuliskan, “JK Rowling menunjukkan siapa dirinya yang sesungguhnya setelah sekian lama, seorang feminis, tepatnya seorang radikal transfobia. Fakta bahwa dia bangga dalam kebenciannya sekali lagi menggarisbawahi kebenciannya. Jangan berikan padanya sepeser uang sen pun”.
Senada dengan @Laelaps, akun @FeliciaDavin menyatakan hal serupa. “JK Rowling adalah TERF yang menjijikkan dan saya minta maaf kepada seluruh teman trans saya yang menyukai Harry Potter dan harus secara kontinyu menyaksikan dia membenci kalian. Anda hebat, dia bisa enyah”, cuitnya.
Selain itu ada pengguna yang meminta JK Rowling diam. Akun @CelestialTayy memposting gambar karakter animasi pongebob Squarepants, Patrick yang membenturkan kepada Squidward ke tembok. Caption yang ditulisnya, “Kapan JK Rowling akan belajar untuk diam!!!”.
Terakhir, terdapat warganet yang meminta agar memblokir akses internet JK Rowling. Akun @notNico__o mencuitkan, “Bisakah seseorang mengambil dan menjauhkan internet dari JK Rowling? Aku mengemis kepadamu @jk_rowling untuk berhenti. Tidak ada yang menanyaimu apapun”.
Sementara itu, melansir variety.com kontroversi JK Rowling di antara komunitas transgender berawal dari cuitannya saat menanggapi artikel tentang orang yang menstruasi di laman Devex, platform media untuk komunitas pembangunan global, berjudul “Opini: Menciptakan dunia pasca-COVID-19 yang lebih setara bagi orang-orang yang menstruasi.”
JK Rowling lantas menjawab cuitan tersebut dengan menanyakan sebutan untuk orang tersebut. Wumben, Wimpund, Woomud?, tanyanya dalam komentar itu. Cuitan inilah yang menyebabkan ribuan orang menganggap dirinya anti-trans dan transfobia. Dia dianggap tak peka lantaran tak hanya perempuan dalam konsep heteroseksual saja yang bisa mengalami menstruasi.
Banyak orang yang melabel diri sebagai trasngender atau nonconforming, yang tak melabel diri bergender apapun, juga mengalami menstruasi. Bahkan cuitan balasan dan pembelaan nya yang lain justru memicu kemarahan publik yang lebih besar.
Advertisement