Antar Pemancing, Nelayan Hilang di Perairan Giliketapang
Joko Hermanto, pengemudi perahu nelayan berusia 24 tahun, warga Kelurahan Sumberwetan, Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo, dilaporkan tenggelam saat mengantar para pemancing di perairan laut sebelah barat Pulau Giliketapang, Minggu siang, 14 Januari 2024. Hingga Senin sore, 15 Januari 2024, tim gabungan yang menggunakan lima kapal masih mencari keberadaan korban.
“Benar, tim gabungan hingga kini masih mencari keberadaan korban yang difokuskan di perairan laut di sebelah barat Pulau Giliketapang,” ujar Kasat Polairud Polres Probolinggo, AKP Slamet Prayitno, Senin sore.
Tim gabungan terdiri atas Satpolairud, Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Probolinggo, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Probolinggo, BPBD Kabupaten Probolinggo, dan Basarnas.
Seperti diketahui, Minggu siang, perahu yang dikemudikan Joko bertolak dari Pelabuhan Tanjung Tembaga, Kota Probolinggo. Joko yang ditemani rekannya sesama nelayan, Feri Andika, 20 tahun, saat itu mengantarkan enam pemancing.
"Minggu siang sekitar pukul 14.00 WIB, perahu melakukan lego jangkar di sebelah barat Pulau Giliketapang. Muncul petaka ketika tali jangkar yang dilemparkan Joko menyangkut pada baling-baling perahu hingga tali terputus. Melihat tali putus, korban berusaha mengejar tali jangkar dengan melompat ke laut. Beberapa saat kemudian korban tidak muncul," terang AKP Slamet.
AKP Slamet menambahkan, saat itu perahu hendak lego jangkar di koordinat 07°39’708″ S 113°12’310″ E , tepatnya di sebelah barat Pulau Giliketapang. Soalnya, para pemancing hendak memancing di sebuah rumpon di sebelah barat Giliketapang.
Namun saat menurunkan jangkar, tali tersangkut baling-baling kapal yang masih menyala. Para pemancing bermaksud menolong korban tetapi karena tali masih menyangkut pada baling-baling perahu dan arus laut cukup kuat, mereka kesulitan memberikan pertolongan.
Korban sempat ditunggu beberapa saat, tetapi tidak juga muncul ke permukaan. Sementara mesin mati sehingga perahu itu terombang-ambing di laut.
Jarak antara korban dan kapal pun semakin menjauh, lantaran mesin kapal mati dan tidak bisa mendekati korban. Salah seorang pemancing ada yang menghubungi Call Center 112. Keenam pemancing dan Feri, rekan Joko akhirnya bisa diselamatkan nelayan untuk didaratkan di Pelabuhan Tanjung Tembaga, Kota Probolinggo.