Ansor Solo Siapkan Penginapan Gratis di Muktamar Muhammadiyah
Dua Ormas Islam terbesar dan moderat di Indonesia, NU dan Muhammadiyah, telah dikenal dalam perjuangan dan pendirian Republik Indonesia. Keduanya bisa saling mempererat tali ukhuwah (persaudaraan). Dengan begitu, keutuhan NKRI dan ketenteraman masyarakat terus terwujud nyata. Ini faktanya.
Pengurus Cabang Gerakan Pemuda Ansor (PC GP Ansor) Kota Surakarta siap memberikan dukungan dengan menyediakan rumah penginapan dalam perhelatan Muktamar Ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah 2022 pada tanggal 18-20 November 2022 mendatang.
"GP Ansor Surakarta mempersilakan penggembira memanfaatkan rumah milik organisasi untuk ditempati para tamu Muktamar Muhammadiyah," tutur Ketua PC GP Ansor Kota Surakarta H. Arif Syarifuddin di Solo, dalam keterangan Minggu 13 November 2022.
Tamu Muktamar ke-48 Muhammadiyah
“Kami organisasi GP Ansor Surakarta mempunyai rumah yang bisa ditempati untuk para tamu muktamar,” kata Arif.
Menurutnya, rumah milik organisasi tersebut terletak di Kelurahan Joyotakan, Kecamatan Serengan Solo atau di sebelah Alun-alun Selatan Kraton Surakarta dan berjarak 50 meter dari SMK Muhammadiyah 1 Surakarta.
Kata dia, rumah tersebut memiliki luas 400 meter persegi dilengkapi dengan 6 kamar tidur, kamar mandi, tempat shalat, aula, dapur, dan tempat parkir.
“Untuk tempat tidur dapat menampung 30 hingga 40 orang. Ada 6 kamar dan jika duduk bisa mampung 50 hingga 60 orang,” katanya.
Menyinggung alasan mempersilahkan rumah GP Ansor digunakan untuk mendukung pelaksanaan muktamar, dia menjelaskan untuk menjaga hubungan dekat dengan sesama saudara Muslim.”Untuk menjalin ukhuwah Islamiyyah Wathaniyah Insaniyah.
Selain itu, juga untuk memperlihatkan warga Kota Solo dapat menjadi tuan rumah muktamar yang baik dan sukses,” katanya.
Sementara itu, perhelatan Muktamar Ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah diperkirakan bakal dihadiri ratusan ribu hingga tiga juta penggembira. Acara pembukaan di Stadion Manahan Solo, Sabtu (19 November 2022) dijadwalkan bakal dihadiri Presiden RI Joko Widodo.