Ansor Dukung TNI-Polri Tindak Perongrong NKRI dan Pemecah Bangsa
Kondisi sosial politik yang cenderung memanas belakangan ini membuat Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor angkat bicara. Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) menyatakan, mempercayakan proses hukum kasus laskar FPI yang tewas di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek kepada aparat penegak hukum secara transparan.
“Percayakan semua proses hukum tersebut kepada aparat yang berwenang yang akan menangani secara transparan,” tegas Gus Yaqut, sapaan akrabnya, Jumat 18 Desember 2020.
Pihaknya mendukung TNI-Polri mengambil tindakan hukum secara tegas kepada semua perongrong NKRI dan pemecah belah persatuan bangsa. Gus Yaqut juga meminta semua pihak untuk tidak menggunakan agama sebagai alat politik, baik untuk tujuan kekuasan dan atau merongrong kedaulatan negara.
“Jangan gunakan agama sebagai alat politik untuk tujuan kekuasaan dan atau merongrong kedaulatan negara,” tandasnya.
Untuk itu, Gus Yaqut mendorong TNI-Polri untuk membersihkan aktor dan kelompok teror yang melakukan transplantasi ke organisasi keagamaan tertentu sebelum mengambil langkah-langkah tegas seperti pembubaran organisasi tersebut.
“Yang terpenting, bersihkan para aktor atau kelompok teror yang bertransplantasi ke ormas agama, sebelum melakukan tindakan tegas, misalnya membubarkan organisasi tersebut,” ujarnya.
Gus Yaqut juga mengingatkan bahwa Indonesia adalah negara demokrasi di mana siapa saja boleh melakukan kritik bahkan berdemonstrasi.
“Tapi saluran untuk menyampaikan aspirasi tidak harus demonstrasi, banyak saluran lain untuk menyampaikan aspirasi. Apalagi harus demontrasi dilakukan terus menerus. Dalam situasi pandemi saat ini seharusnya kita ini saling jaga, bukan malah menjadi sumber malapetaka bagi yang lain,” tukasnya.