Annisa Pohan Ajak Netizen Acuhkan Buzzer, Tagar Islamophobia Tren
Tagar (#) Islamophobia ramai dibicarakan di media sosial. Salah satunya di Twitter. Kata kunci ‘Islamophobia’ menjadi topik populer dengan cuitan 9.350 lebih. Setelah ditelusuri, sebagian besar warganet membahas Islamophobia dengan membalas cuitan dari Annisa Pohan.
Mantu Susilo Bambang Yudhoyono itu mengajak netizen agar mengabaikan buzzer. Di mana buzzer ini memiliki pengaruh untuk tertentu untuk menyatakan suatu kepentingan. Annisa Pohan pun menanyakan alasan buzzer islamophobia, padahal mereka bergama Islam. Alumnus Universitas Indonesia itu menuliskan keluhannya di akun pribadinya @AnnisaPohan.
“Kenapa ya buzzer-buzzer itu Islamophobia padahal dirinya juga Islam. Film animasi berprestasi untuk anak-anak bernuansa Islam dengan nilai-nilai positif aja jadi masalah untuk mereka. Hidupnya penuh kecurigaan tak beralasan. Sangat negatif. Indonesia bangktit yuk! Jauh diri dari racun-racun buzzer,” cuitnya pada Selasa, 22 Juni 2021.
kenapa ya buzzer-2 itu islamophobia padahal dirinya juga Islam ,film animasi berprestasi utk anak-2 bernuansa islam dengan nilai-2 positif aja jd masalah utk mereka. Hidupnya penuh kecurigaan tak beralasan. sangat negatif. Indonesia bangkit yuk! jauhkan diri dari racun2 buzzers
— Annisa Pohan (@AnnisaPohan) June 22, 2021
Netizen pun menanggapi cuitan itu dengan pendapat yang beragam. Ada yang mempertanyakan alasan Annisa menulis cuitan itu. Salah satunya akun bernama @saifullahabid.
“Apa alasan anda bilang islamophobia?,” tanyanya.
Ada pula netizen yang meminta keadilan dalam membela kaum minoritas. “Jangan hanya bersuara Islamophobia di saat Islam di stigma kampanye receh buzzer. Lantanglah bersuara untuk keadilan para trans, persekusi sekte Islam minoritas yang tidak meneror namun dianggap sesat dan umat beragama lainnya. Bicara keadilan jangan setengah-setengah,” sahut @kurirtersesat.
Terakhir, netizen lainnya menyinggung tes wawasan kebangsaan yang juga diduga Taliban.
“Tengok kartun nusa rara aja difitnah Taliban, dah jelas itu islamophobia. Jangan nutup mata deh, dah jelas itu islamophobia,” celetuk netizen lainnya.
Sebelum mengajak netizen tak menghiraukan buzzer, Annisa Pohan mengunggah ulang postingan komika Ernest Prakasa. Komedian bermata sipit itu memberikan semangat kepada creator animasi Nusa dan Rara yang dituding merepresentasikan Taliban. Selain itu, pria 39 tahun itu juga menanggapi warganet yang berkomentar negatif terhadap animasi Nusa Rara.
“Belum kebagian jatah komisaris ya mas? Semoga segera, amin!! Emoji tangan mengepal,” tulis Ernest seraya mengunggah pernyataan warganet bernama @Eko_Kuntadhi yang menyebut pakaian Nusa menggambarkan anak Afghanistan. Sehingga khas akan Taliban.
Advertisement