Anjuran Islam Ibu Menyusui, 90 Persen ASI Butuh Dukungan Suami
Islam mengajarkan agar kaum ibu bersedia untuk menyusui anak-anaknya. Hal itu lebih menunjukkan ikatan emosional ketika mereka beranjak dewasa. Mari kita perhatikan pesan-pesan Islam dalam Al-Quran dan As-Sunnah.
Allah Swt. berfirman dalam surah Ath-Thalaq [65] ayat 6:
أَسۡكِنُوهُنَّ مِنۡ حَیۡثُ سَكَنتُم مِّن وُجۡدِكُمۡ وَلَا تُضَاۤرُّوهُنَّ لِتُضَیِّقُوا۟ عَلَیۡهِنَّۚ وَإِن كُنَّ أُو۟لَـٰتِ حَمۡلࣲ فَأَنفِقُوا۟ عَلَیۡهِنَّ حَتَّىٰ یَضَعۡنَ حَمۡلَهُنَّۚ فَإِنۡ أَرۡضَعۡنَ لَكُمۡ فَـَٔاتُوهُنَّ أُجُورَهُنَّ وَأۡتَمِرُوا۟ بَیۡنَكُم بِمَعۡرُوفࣲۖ وَإِن تَعَاسَرۡتُمۡ فَسَتُرۡضِعُ لَهُۥۤ أُخۡرَىٰ
“Tempatkanlah mereka (para istri) di mana kalian bertempat tinggal menurut kemampuan kaluan, dan janganlah kalian menyusahkan mereka untuk menyempitkan (hati) mereka. Dan jika mereka (istri-istri yang sudah ditalak) itu sedang hamil, maka berikanlah kepada mereka nafkahnya sampai mereka melahirkan, kemudian jika mereka menyusukan (anak-anak)mu maka berikanlah imbalannya kepada mereka; dan musyawarahkanlah di antara kalian (segala sesuatu) dengan baik; dan jika kalian menemui kesulitan, maka perempuan lain boleh menyusukan (anak itu) untuknya.” [Q.S. Ath-Thalaq (65): 6]
Terkait kurun waktu menyusui sendiri, Allah Swt. berfirman dalam surah Al-Baqarah [2] ayat 233,
وَٱلۡوَالِدَاتُ یُرۡضِعۡنَ أَوۡلَـٰدَهُنَّ حَوۡلَیۡنِ كَامِلَیۡنِۖ لِمَنۡ أَرَادَ أَن یُتِمَّ ٱلرَّضَاعَةَۚ
“Dan ibu-ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyusui secara sempurna.” [Q.S. Al-Baqarah (2): 233]
Pentingnya ASI
Terlepas dari pembahasan hukum menyusui bayi maupun durasi maksimal anak menerima ASI, penggalan ayat di atas merupakan dalil-dalil yang biasa dikutip dan dijadikan landasan atas disyariatkannya menyusui bayi. Diperintahkannya seorang hamba untuk melakukan kegiatan tertentu bukanlah tanpa maksud, pasti ada hikmah yang terkandung di dalamnya, sebagaimana disebutkan oleh para ahli ilmu.
Menukil pernyataan Syekh Ali ash-Shabuni dalam kitab Rawai’ul Bayan Tafsir Ayat al-Ahkam Minal Qur’an, bahwasanya tidak ada makanan yang lebih baik bagi seorang bayi selain ASI. Uraian beliau itu juga didukung dengan kesepakatan para ahli medis bahwa ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi.
Dukungan Suami Dibutuhkan Kaum Ibu
Ibu menyusui membutuhkan dukungan dari suami dan keluarga inti. Hal itu terungkap dalam penelitian dari Health Collaborative Center (HCC). Penelitian ini menjabarkan bahwa 90 persen atau 1.810 responden ibu menyusui membutuhkan dukungan suami serta 59 persen atau 1.182 responden membutuhkan dukungan anggota keluarga, khususnya ibu dari pihak ibu menyusui.
“Dukungan utama memang dari suami dan core family atau keluarga inti. Ternyata, mayoritas ibu menyusui pada responden penelitian ini menunjukkan tidak mendapat dukungan ini,” ungkap peneliti HCC, Dr dr Ray Wagiu Basrowi MKK, Rabu, 10 Agustus 2022.
Dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tersebut menambahkan ketika dukungan tersebut hilang ibu menyusui akan merasa tidak bahagia. Ia juga memandang bahwa ketiadaan pendamping dari suami atau keluarga inti meningkatkan potensi gagal ASI serta mengalami konsekuensi stres.
“Ketika ibu menyusui kehilangan core support terutama dari suami, maka proses menyusui menjadi sekedar fungsi biologis memberi makan saja dan kehilangan esensi untuk memberi kedamaian dan kebahagiaan secara emosional atau psikologi bagi ibu sendiri,” ungkapnya, seperti dilansir Antara.
Dalam penelitian ini, Ray melibatkan 1.920 responden ibu menyusui. Penelitian ini pun menunjukkan bahwa penyebab utama perasaan tidak bahagia bagi ibu menyusui adalah karena tidak maksimalnya dukungan yang mereka terima.
Karena itu, Ray juga mendapati 80 persen responden menyetujui rencana hak cuti 40 hari untuk suami siaga. Sementara 74 persen responden mendukung rencana tersebut karena dapat mendukung proses pemulihan setelah melahirkan.
Tidak hanya itu, 95 persen responden juga setuju terhadap rencana cuti 6 bulan bagi ibu menyusui. Para responden beranggapan bahwa kebijakan cuti 6 bulan bagi ibu menyusui dapat mendukung proses menyusui secara optimal. Kebijakan itu, lanjut responden, juga menjadi jaminan agar mereka tetap memiliki pekerjaan saat proses adaptasi menyusui.
Berdasarkan hasil penelitian, HCC merekomendasikan upaya edukasi di fasilitas kesehatan untuk melibatkan dukungan psikologi dan keterlibatan suami serta anggota keluarga. HCC menganggap penyediaan layanan konseling ASI secara daring dan dukungan psikologis ibu di tingkat keluarga penting bagi ibu menyusui.
Advertisement