Anjungan Jawa Timur TMII akan Tampil dengan Wajah Baru
Anjungan Jawa Timur Taman Mini Indonesia ( TMII ) Jakarta, akan diberdayakan sebagai media promosi produk unggulan. Selain itu juga sebagai sarana untuk memperkenalkan kesenian dan kebudayaan daerah Jawa Timur ke tingkat internasional.
Sebab itu, setiap daerah yang akan tampil di Anjungan Jawa Timur, harus mengikutsertakan usaha mikro kecil menengah (UMKM) di samping menampilkan kesenian daerah masing-masing.
Kepala Badan Penghubung Pemprov Jawa Timur di Jakarta Zainal Fanani mengatakan, rencana ini sejalan dengan arahan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, saat melihat renovasi beberapa spot Anjungan Jatim, beberapa hari lalu.
"Bu Gubernur antusias merombak wajah Anjungan Jawa Timur agar mempunyai daya tarik bagi siapa saja yang berkunjung ke TMII. Sehingga pengunjung TMUI merasa belum lengkap kalau tidak mampir ke Anjungan Jawa Timur," kata Zainal kepada Ngopibareng.id Jumat 22 Juli 2022.
Renovasi di Anjungan Jawa Timur diharapkan awal Agustus sudah rampung. Sehingga kegiatan di Anjungan Jawa Timur ini bisa dimulai lagi, bersamaan dengan dibukanya kembali TMII dengan manajemen baru pada 26 Agustus 2022.
Kepala Badan Penghubung Pemprov Jatim itu mengajak seluruh masyarakat Jatim di kawasan Jabodetabek juga merasa ikut memiliki Anjungan Jatim, sebagai bagian dari sarana untuk memajukan provinsi.
Gubernur Jatim sebelumnya menjelaskan, mempercantik dan memperkuat konten di Anjungan Jawa Timur TMII merupakan salah satu upaya bagi Jawa Timur untuk mendukung pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Dan ini sejalan dengan arahan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian agar para Kepala Daerah merenovasi anjungan daerahnya masing-masing di TMII.
Gubernur Khofifah memberikan sejumlah catatan untuk perbaikan. Baik pembenahan fisik maupun konten yang ditampilkan di Anjungan Jawa Timur ini. Ia menginginkan agar daya tarik dan potensi masing-masing kabupaten atau kota di Jatim lebih dimaksimalkan lagi.
Anjungan Jawa Timur berisi replika Candi Penataran, bangunan khas rumah adat dapur Pacitan, rumah adat Situbondo, rumah adat Sumenep, rumah adat Bangkalan, Pendopo Ponorogo, rumah dokar, bangunan panggung kesenian, serta joglo.