Anjing Pelacak Bantu Temukan Korban Gempa
Anjing pelacak dari tim tanggap darurat Jakarta membantu menemukan korban di bawah puing reruntuhan bangunan yang roboh akibat gempa 7,0 Skala Richter (SR) yang mengguncang Pulau Lombok pada Minggu 5 Agustus 2018.
Anjing jenis labrador retriever berbulu kuning kecoklatan tersebut mendampingi tim tanggap darurat membongkar reruntuhan rumah di sekitar kawasan Pamenangan, Lombok, Selasa, 7 Agustus.
Salah satu petugas tanggap darurat Jaru menjelaskan anjing tersebut pada Senin 7 Agustus menemukan dua korban tertimbun bangunan. "Kemarin ada korban di sini ditemukan," katanya.
Sayangnya ketika ditemukan korban, menurut informasi yang dihimpun Antara, sudah dalam keadaan meninggal dunia ketika dievakuasi.
Terlihat petugas Basarnas juga sedang membongkar sisa puing reruntuhan yang diperkirakan masih ada korban di bawahnya.
Anjing tersebut kemudian dimasukkan dalam kandang untuk dibawa ke lokasi lainnya yang sedang membutuhkan bantuan pencarian korban.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI Wiranto menyebutkan 7.000 wisatawan mancanegara (wisman) sudah dievakuasi dari lokasi wisata Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Meno.
"Oh banyak sudah, laporan terakhir ada 7.000 wisatawan asing," katanya ketika meninjau proses evakuasi di Pelabuhan Bangsal, Lombok Utara, Selasa.
Ia menyebutkan wisatawan, baik lokal dan asing harus mendapatkan pelayanan yang baik, termasuk ketika proses evakuasi.
Pemerintah sudah menyiapkan kapal, bus besar dan penambahan pesawat untuk proses evakuasi dari Pulau Lombok. Ia menambahkan mayoritas wisatawan asing akan singgah sementara di Bali.
Dari Pelabuhan Bangsal, wisatawan yang dievakuasi akan diantar menuju Pulau Bali tempat mereka singgah selanjutnya. Bagi yang ingin naik pesawat akan diantarkan ke Bandara Lombok Praya dan diberikan fasilitas di bandara.
Berdasarkan pengamatan Antara, puluhan bus Damri berlalu-lalang membawa wisatawan asing menuju ke bandara dan Kota Mataram, semuanya tidak dipungut biaya. (ant)