Anjasmara, Guru Yoga Tiru Kelenturan Kaki Jokowi
Media sosial diramaikan oleh #JokowiChallenge, tantangan menirukan posisi duduk Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dianggap tak biasa.
Seperti diketahui, Rabu, 23 Oktober lalu, Presiden Jokowi ditemani Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin lesehan di 'undak-undakan' (anak tangga) beranda Istana Merdeka, Jakarta Pusat, saat mengumumkan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.
Uniknya, gaya duduk Jokowi bersila, yakni menyilangkan kaki dengan telapak yang membentuk sudut ekstrem, dijadikan tantangan atau challenge.
Tantangan ini viral di media sosial. Aktor sekaligus guru yoga Anjasmara juga mencobanya dan memamerkan hasilnya di Instagram. Namun menurut para followers, usahanya meniru Jokowi masih belum sempurna.
Artis sekaligus penyiar radio Nirina Zubir dan rekannya, Arie Daginkz juga mengikuti challenge ini. Tapi Arie Daginkz gagal.
Jokowi akhirnya angkat bicara. Menurutnya, apa yang ia lakukan bukan hal yang istimewa dan tidak ada hubungannya sama sekali dengan pose yoga. "Nggak pernah yoga. Itu lebih dari 40 menit lho. Biasa saja," kata Jokowi.
Kemungkinan lain di balik posisi duduk Jokowi yang tak biasa juga disinggung oleh praktisi kedokteran olahraga, dr Michael Triangto, SpKO. Menurutnya, hyperlaxity atau sendi yang lebih lentur dibanding kebanyakan orang. "Ya itu biasa aja kan," sanggah Jokowi.
Sementara itu, Michael Triangto menjelaskan, kondisi hyperlaxity tidak dimiliki semua orang. Ini seperti bakat alami yang sudah ada sejak lahir.
"Hyperlaxity maksudnya terlalu lentur. Hal ini bukan karena latihan tertentu dan tidak ada pada semua orang," terangnya.
Michael Triangto pun menambahkan, hal ini tidak ada kaitannya dengan kaki atau telapak kaki yang terlalu panjang.
Hyperlaxity juga terkadang disebut joint hypermobility atau hipermobilitas sendi. Seseorang yang memiliki hyperlaxity atau hipermobilitas memiliki sendi yang lebih lentur dibanding kebanyakan orang.
Dilansir versusarthritis.org, kondisi ini dibawa sejak lahir dan sudah disadari sejak masih anak-anak. Namun perlu diketahui, hypermobility sendi atau hyperlaxity bukanlah kondisi medis dan tidak perlu dikhawatirkan.
Terkadang, orang yang memiliki hyperlaxity justru berprestasi di bidang olahraga atau menari.