Anita Wahid: Rindu Gus Dur Teladan Ketauhidan
KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) bukan hanya seorang mantan Presiden Republik Indonesia. Melainkan juga seorang tokoh pemersatu yang hadir untuk semua. Bagi Gus dur, lebih penting dari politik adalah kemanusiaan dan politik harus bisa memanusiakan manusia.
Anita Wulandari Wahid, putri ke-3 Gus Dur, menilai, ayahnya menjadi sosok yang memiliki kesan tersendiri. Gus Dur adalah orang yang kuat dalam nilai, itulah yang membuat Gus Dur memperjuangkan hak-hak kaum minoritas.
Hal demikian yang tidak dimiliki politisi masa kini. Gus Dur punya prinsip, memperjuangkan nilai tidak harus menghancurkan nilai yang lain. Sebagai contoh, memperjuangkan sila pertama (Ketuhanan) tidak harus menghancurkan sila ketiga (Persatuan).
“Gus Dur berjalan di dalam 9 nilai, yang utama adalah ketauhidan (konsep dalam aqidah Islam yang menyatakan keesaan Allah, red). Nilai-nilai yang lain seperti kemanusiaan, kesetaraan, persatuan, toleransi dan yang lainnya merupakan turunan dari ketauhidan," tutur Anita Wahid, terkait haul Gus Dur, setiap bulan Desember.
"Oleh karenanya ketika menjadi seorang Presiden, Gus Dur tidak pernah hitung-hitungan politik, tetapi memperjuangan nilai-nilai tersebut,” jelas Anita yang baru-baru ini aktif dalam Mafindo (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia).
Pada setiap acara peringatan wafatnya Gus Dur (Haul Gus Dur), masyarakat merayakannya untuk mengenang peran dan perjuangan tokoh kelahiran Jombang itu. Anita mengajak masyarakat untuk menghadirkan perdamaian dari dalam diri sendiri.
“Gus Dur pernah bilang, perdamaian tanpa keadilan itu ilusi. Hari ini, banyak orang berpikir bahwa perdamaian itu berarti tidak ada konflik. Padahal, damai itu ada di dalam diri kita, damai itu hadir dari rasa welas asih, persaudaran, dan masih banyak lagi. Oleh karenanya mari kita hadirkan perdamaian di Indonesia ini mulai dari diri kita sendiri,” kata Anita Wahid.
Dalam suatu kesempatan, Ketua Komisi HAK (Hubungan Antaragama dan Kepercayaan) Keuskupan Bogor RD Mikail Endro Susanto pernah mengungkapkan testimoninya.
“Bagi saya Gus Dus mengajak kita untuk terus menjaga NKRI, terus menjaga persaudaraan, terus menerima perbedaan, dan merawat keberagaman,” tuturnya.
Advertisement