Anies Pastikan Tak Ada Peraturan Syariah di Jakarta
Jakarta: Calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang memenangkan hasil hitung cepat beberapa lembaga survei, memastikan tidak akan ada rencana untuk menerapkan peraturan daerah (Perda) Syariah Islam saat memimpin ibu kota nanti.
"Kita tidak menanggapi isu yang bukan kita buat. Yang kita janjikan adalah yang ada di dalam 23 janji kerja itu. Yang di luar itu memang kita tak pernah merencanakan," terang Anies di Kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta, Rabu (19/4).
Ia memastikan, pihaknya tidak terpengaruh atas stigma atau persepsi yang menilai adanya rencana peraturan tersebut. Sebab, Anies berkata, dia dan Sandiaga Uno hanya akan bekerja berlandaskan undang-undang dan 23 janji kerja saat masa kampanye.
"Itu (perda syariah) tidak pernah jadi janji. Jadi kalau ada yang bilang begitu, kan ada yang bilang juga Pak Anies menikah lagi, terus masak saya jawabin juga? Nggak lah. Stigma terserah saja. Istri saya satu, saya mencintai dia dan selamanya bersama dia," paparnya.
Rencana penerapan Perda Syariah di Jakarta termasuk dalam 94 fitnah yang ditujukan kepada Anies hingga hari ini. Sehingga, dirinya enggan menanggapi lebih jauh isu tersebut.
Sementara itu, untuk merekatkan kembali perpecahan usai Pilkada, Anies berencana melakukan komunikasi, termasuk dengan pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.
"Mulainya dari komunikasi. Komunikasi dengan siapa, dengan Pak Basuki (Ahok), Pak Djarot, kemudian antar tim juga komunikasi. Kita tunjukkan kepada semua bahwa rakyat Jakarta sudah mengajarkan kepada kita untuk memilih dengan damai walaupun berbeda pilihan," ujarnya.
Anies juga menyatakan bangga kepada warga Jakarta yang telah membuktikan dapat menciptakan situasi yang aman dan kondusif selama pencoblosan berlangsung. Hal itu dibuktikan dengan ketenangan selama pemungutan suara. (rah)