Anies: Pasien Covid-19 Cepat Memburuk RS Di Jakarta Kewalahan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan buka suara sehubungan dengan lonjakan pasien terpapar civid-19. Ia menyebut kondisi pasien positif virus corona (COVID-19) di ibu kota saat ini lebih cepat memburuk. Menurutnya itu terjadi akibat varian baru COVID-19.
Anies juga mengatakan varian baru COVID-19 yang mewabah di ibu kota sangat cepat penularannya dibanding sebelumnya.
"Potensi penularan itu amat tinggi. Kedua, ini adalah varian baru, sehingga kita menyaksikan percepatan penularan, dan dalam banyak kasus, percepatan perburukan ketika mengalami Covid-19," kata Anies secara virtual di Jakarta Senin 28 Juni 2021.
Anies menyebut kondisi lonjakan pasien virus corona saat ini berbeda dibanding beberapa bulan sebelumnya. Dia mengatakan kenaikan jumlah pasien naik sangat pesat dalam waktu singkat.
Kondisi ini diikuti dengan angka kematian yang lebih tinggi dibanding sebelumnya.
Anies lantas meminta warganya untuk membatasi kegiatan di luar rumah jika tidak ada kebutuhan mendesak. Menurutnya, ibu kota berpotensi menuju fase genting jika penularan tidak bisa ditekan dengan maksimal.
Rumah sakit rujukan pasien COVID-19 di Jakarta berjumlah 131 semuanya penuh. Petugas kesehatannya pun kewalahan menangani pasien yang terus berdatangan.
Pemprov DKI Jakarta sudah meminta rumah-rumah sakit untuk menambah kapasitas pasien. Akan tetapi, kesadaran masyarakat terhadap bahaya COVID-19 dan mengurangi kegiatan tak kalah penting dalam menghadapi lonjakan kasus.
"Kita menambah jumlah tempat tidur, menambah jumlah tenaga medis, obat, tapi kalau jumlah pasiennya tidak dikendalikan, jumlahnya bertambah terus, akan repot," kata Anies.
Dalam waktu dekat rusun di Pasar Rumput juga akan difungsikan untuk menampung pasien covid-19. Rusun yang diperkirakan bisa menampung 750 pasien, Miknggu 27 Juni 2021 ditinjau oleh Mennkes bersama Panglima TNi dan Kapolri.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga mengungkap kendala pasokan oksigen untuk pasien COVID-19 yang sempat terjadi di Jakarta bukan akibat stok menipis.
Alih-alih menurutnya masalahpasokan tabung oksigen terkendala akibat distributor kekurangan tenaga pengantar dan armada untuk mendistribusikan ke berbagai rumah sakit di Jakarta.
"Teman-teman distributor punya pasokan oksigen yang cukup namun terkendala kekurangan armada dan orang untuk mengantarkan ke RSUD-RSUD kita, seiring meningkatnya permintaan," ujar Anies dikutip di Jakarta dalam akun Instagram aniesbaswedan, Minggu 27 Juni.
Lebih lanjug, Anies mengatakan Jakarta memang tengah menghadapi gelombang pasien Covid-19 tertinggi selama pandemi.
Provinsi DKI Jakarta mempunyai sumber daya manusia untuk membantu distribusi dan mengantar sampai RSUD untuk mencukupi kebutuhan melawan pandemi itu.
Sehingga, Jakarta membutuhkan dukungan dari semua unsur, termasuk pasokan oksigen, yang kebutuhannya akhir-akhir ini meningkat hingga 2-3 kali lipat dari biasanya.
Sehingga, untuk memastikan kecukupan pasokan oksigen di berbagai rumah sakit, Pemprov DKI Jakarta mengerahkan petugas dari Satpol PP, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Bina Marga hingga Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta untuk membantu distribusi oksigen.
"Kami di Pemprov punya kebutuhan dan punya sumber daya manusia utk membantu distribusi mengantar sampai RSUD," kata Anies.