Anies Ngeles Jawab Kritik Jokowi Soal Banjir DKI
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memilih menghindar untuk menanggapi kritik yang dilontarkan oleh Presiden Joko Widodo atas penanganan banjir di DKI. Saat ditanya jurnalis, Anies beralasan bahwa butuh penjelasan yang panjang untuk menjawab kritik Presiden Jokowi tersebut.
"Itu jangan di doorstop, panjang itu sih," ucap Anies singkat.
Saat kembali dicecar soal imbauan Jokowi dalam hal penanganan banjir ibu kota, lagi-lagi Anies memilih irit bicara. Dia meminta waktu kemudian berlalu.
"Nanti sudah ya," ucap Anies kemudian masuk ke mobil.
Soal banjir Jakarta, Sandi sempat berujar DKI perlu menampung air hujan dan mengolahnya menjadi air bersih. Dia yakin cari itu sangat tepat mengurangi dampak banjir Jakarta. Sayangnya, DKI belum memiliki alatnya.
"Kalau air hujan kita tampung, kebutuhan air Jakarta 10 tahun ke depan bisa tertangani. Tapi kita enggak punya sistem ini," jelasnya.
Jika sistem pengelolaan air hujan baik maka air hujan justru akan menjadi berkah dan banjir bisa diatasi. Jika air hujan ditampung maka dapat memenuhi kebutuhan air bersih warga Jakarta. Untuk mewujudkan itu memang butuh dana banyak. Sandi memperkirakan anggaran yang dibutuhkan untuk mengelola air limbah menjadi air minum sekitar Rp 50 triliun sampai Rp 100 triliun.
Dia menambahkan, tingginya intensitas hujan beberapa waktu terakhir karena anomali cuaca yang tak mungkin dilawan.
"Jangan bilang ini pasti surut atau banjir cuma segini. Enggak. Ini adalah fenomena alam. Allah lagi ngirimin hujan," ucapnya bijak.
Sebelumnya, Presiden Jokowi sempat mengkritik Anies dalam menangani banjiir Jakarta. Jokowi meminta agar Anies segera melakukan aksi, jangan hanya berteori.(amr)