Anies Masih Jomblo karena Posisi Cawapres Jadi Rebutan
Partai Nasdem pengusung calon presiden Anies Baswedan harus bekerja keras lahir batin. Pasalnya mereka masih butuh untuk membangun koalisi dengan partai lain supaya bisa meloloskan Anies pada pemilihan presiden 2024.
Selain terkendala oleh presidential threshold, Partai Demokrat dan PKS yang ingin berkoalisi dengan Nasdem ajukan syarat minta jatah calon wakil presiden.
Partai Demokrat sudah mengampanyekan Ketua Umumnya Agus Harimurti Yudhoyono sebagai calon wakil presiden yang akan dampingi Anies. Sedang PKS juga diajukan syarat yang sama. Sebagai perbandingan, pada Pemilu 2019 Partai Demokrat merebut 7,77 suara sah ( 54 kurs ), sedang PKS perolehan suaranya lebih besar 8,21 persen, tapi perolehan kursi di DPR, lebih kecil 50 kursi.
Ketua Umum Partai Nasdem Suryo Paloh memberi mandat penuh kepada Anies untuk menuntut cawapres pendampingnya. Mandat ini diberikan waktu mendaklarasikan Anies sebagai Capres 3 Oktober 2022.
PKS Ajukan Aher
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS menyatakan tidak kesulitan untuk menyiapkan cawapres pendamping Anis. Ketua PKS Mardani Ali Sera mengatakan partainya punya stok banyak. Sebab itu partainya menyodorkan sejumlah nama calon wakil presiden (cawapres) kepada Partai NasDem dan Demokrat dalam rencana koalisi mereka untuk pemilihan presiden 2024.
Ketua Departemen Politik DPP PKS Nabil Ahmad Fauzi mengatakan, soal rencana koalisi partainya dengan Nasdem dan Demokrat masih belum final karena sedang tahap pembahasan calon wakil presiden.
Pihaknya pun mengusulkan sejumlah nama dari partai untuk disandingkan bersama Anies sebagai calon wakil presiden 2024. "Jika akhirnya kami resmi mengusung Anies, tentu kami akan memperjuangkan figur kami untuk pendamping calon presiden yang kami usung," kata Nabil dikonfirmasi Kamis 13 Oktober 2022.
Nama yang disebut antara lain mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, hingga mantan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno.
"Dalam banyak kesempatan, kami menyebutkan bahwa PKS tidak kekurangan figur-figur potensial yang siap masuk kontestasi kepemimpinan nasional 2024, mulai dari Kang Aher, Hidayat Nur Wahid dan Irwan Prayitno," katanya.
Di sisi lain, Nabil mengaku partainya di akar rumput kuat mendukung nama Anies untuk maju di Pilpres 2024. "Anies figur paling kuat di akar rumput PKS," kata dia.
Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya sebelumnya menyebut rencana koalisi dengan PKS dan Demokrat terhambat oleh kesepakatan soal calon wakil presiden pendamping Anies Baswedan.
Sementara, mengenai Anies Baswedan sebagai calon presiden, dia mengatakan ketiga partai tidak keberatan dan menjadi benang merah penjajakan koalisi.
"Ada beberapa satu dua yang masih ya belum kita sepakati tapi secara garis umum Anies menjadi benang merah kesepakatan bersama dari tiga partai," tutur Willy di UGM, Senin 10 Oktober 2022.