Anies Baswedan Pastikan Jakarta Aman, Kegiatan Bisnis Masih Jalan
"Semua mata fokus di Tamrin, seakan Jakarta kondisi tegang. Insyaalah tidak. Sesungguhnya wilayah Jakarta tenang damai"
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan kondisi Jakarta masih stabil dan normal. Kerusuhan dan ketegangan hanya terjadi di Jalan MH Tamrin dan Jalan KS Tubun.
"Semua mata fokus di Tamrin, seakan Jakarta kondisi tegang. Insyaalah tidak. Sesungguhnya wilayah Jakarta tenang damai, hanya di JalanTamrin, itupun hanya di depan kantor Bawaslu dan KS Tubun Tanah Abang yang sejak semalam, tapi pagi ini sudah kondusif," kata Anies, dalam siaran langsung di TVONE , Rabu 22 Mei 2019 siang.
Anies mengaku telah berkeliling Jakarta dan melihat seluruh kawasan di Jakarta sangat tenang dan damai. Sekolah-sekolah juga masih beraktivitas, perkantoran pemerintah dan kegiatan bisnis juga berjalan seperti biasa.
"Kalau kita lihat video 10 detik bukan berarti itu peristiwa sepanjang jam. Jakarta InsyaAllah aman. Aaya imbau masyarakat jangan terbawa seakan Jakarta tegang," ujarnya.
Karenanya dalam kesempatan ini, Anies mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap bekeraja dan beraktivitas seperti biasanya.
"Tetaplah beraktivitas namun gunakan medsos dengan dewasa. Jangan menyebarkan informasi yang tidak valid. Update tidak perlu tiap menit, jalankan kegiatan rutin biasa," kata dia.
Sementara itu, terkait aksi 22 Mei 2019, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga telah menyiapkan beberapa tim. Seluruh rumah sakit juga telah diberikan edaran untuk memberikan pelayanan pada siapapun yang memerlukan perawatan akibat unjuk rasa 22 Mei.
"Semua korban kita tanggung biayanya. Semua rumah sakit kita instruksikan merawat tanpa memikirkan biaya karena kami yang akan menutup," ujarnya.
Begitu juga tim pemadam kebakaran sejak awal juga bersiaga di berbagai tempat. Ambulan gawat darurat juga diterjunkan dan berada di garda terdepan untuk segera membawa korban ke rumah sakit terdekat.
Tim dari dinas Kebersihan juga selalu berjaga dan langsung membersihkan kawasan yang ditinggalkan pengunjuk rasa. (man)