Anies Baswedan Ingin Mobil Milik Fachry Ali, Ini Anekdot Unik
Anies Baswedan adalah tokoh yang kerap menjadi sorotan publik. Sejak muda, potensinya telah terlihat di antara mereka yang segenerasi dengannya.
Fachry Ali, pengamat sosial politik, yang juga senior Anies Baswedan bertutur soal pengalaman bersamanya. "Anies Baswedan Ingin Mobil seperti Punya Saya". Ini sekadar anekdot lho:
Pada 2008, Wapres Jusuf Kalla memasukkan saya dan Anies Baswedan anggota Tim Perdamaian Thailand Selatan. Reputasi Kalla sebagai juru damai Aceh 2005 mendunia. Itu sebabnya Kalla diminta kedua belah pihak menjadi juru damai.
Satu hari sebelum acara perundingan berlangsung, kami sudah diminta hadir di Istana Bogor. Habis buka (saat itu bulan Puasa), saya berangkat. Sesampai di Istana Bogor, saya berkumpul dengan para deputi Wapres, antara lain, Djohermansjah Djohan dan Kemlu yang diwakili Desra Percaya.
Dasar tidak tahu apa-apa, saya dan Anies terbengong-bengong. Sebab, setelah memeriksa hal-hal teknis, para deputi dan orang Kemlu pulang ke Jakarta. Tinggallah kami berdua di istana yang bukan saja sangat besar, tetapi telah sangat tua itu.
Di tengah kesunyian, saya bilang: ‘Anies, ayo kita taraweh.’
Anies menjawab: ‘Setuju Bang.’
Maka kesunyian istana pecah dengan ayat-ayat Al-Quran. Untuk memulainya, saya maju ke depan sebagai imam. Anies qamat. Tapi, saya hanya menjadi imam sembahyah Isya. Untuk tarawehnya, Anies saya sorong jadi imam.
Ternyata, Anies lebih fasih dan lebih banyak hapal ayat-ayat Al-Quran daripada saya. Usai taraweh, dari pada apa-apa, kami tidur —sampai sahur. Esok pagi, Wapres dan rombongan datang. Dan pihak Patani-Bangkok segera menyusul. Dengan lancar, Jusuf Kalla memimpin perundingan sampai mencapai kesepakatan kedua belah pihak.
Malamnya, saya dan Anies diutus Wapres merumuskan pernyataan bersama kedua belah pihak. Untuk itu, saya dan Anies keluar istana menemui delegasi Patani di sebuah hotel di Bogor. Hanya dalam beberapa jam, kami berhasil membuat rumusan tersebut.
Yang menarik adalah keberangkatan dan kepulangan istana-hotel itu menggunakan kendaraan saya: Honda Accord. Melihat ini, Anies bilang kepada saya: ‘Wah, saya ingin sekali punya mobil seperti ini, Bang.’
Lalu saya jawab ‘sekena’-nya: ‘Anies, tak usah kau pikirkan benar. Melihat potensimu, kamu akan meraih berlipat-lipat dari apa yang saya miliki.’
Anies tidak merespons, waktu itu. Tapi, kini kita lihat Anies segera menjadi menteri pendidikan di bawah Presiden Jokowi. Dan sekarang, menjadi Gubernur DKI Jakarta. Sejarah untuk Anies berjalan lebih cepat, rupanya.
Advertisement