Anies Baswedan Dicatut dalam Kasus Anak Nia Daniaty
Para korban dugaan kasus penipuan CPNS yang menyeret Olivia Nathania, anak Nia Daniaty, terus bersuara ke media. Kali ini, mereka membeberkan modus seleksi CPNS mencatut nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Salah satu korban berinsial J menceritakan pelantikan seleksi CPNS untuk wilayah DKI Jakarta dilakukan secara virtual dan diikuti oleh 100 orang. Pada pertengahan acara, muncul video penyambutan Gubernur DKI Jakarta. Hal itu agar peserta yakin dengan apa yang dijanjikan oleh Olivia Nathania.
"Ada acara pembukaan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Munculnya video Anies Baswedan, pelantikan CPNS bodong. Saya tidak tahu dia ada atau nggak (Anies Baswedan), udah canggihlah. Semuanya virtual," ungkapnya usai menjalani pemeriksaan di di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat 1 Oktober 2021.
J mengatakan bahwa dia mentransfer uang sebesar Rp40 juta dan dijanjikan diterima sebagai PNS di Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Pemprov DKI. Dia juga mengaku mendapat surat keputusan (SK) pengangkatan PNS dan menerima undangan Zoom meeting dengan tema CPNS Prestasi pada 8 April 2021.
Seperti diberitakan Ngopibareng.id sebelumnya, Olivia Nathania dan suaminya, Rafly N Tilaar atau Raf, dilaporkan terkait dugaan penipuan perekrutan PNS. Laporan teregister dengan nomor LP/B/4728/IX/SPKT/Polda Metro Jaya, tanggal 23 September 2021.
Atas perbuatannya, Mereka dikenai Pasal 378 KUHP dan atau Pasal 372 KUHP dan atau Pasal 263 KUHP. Modus penipuan itu adalah seleksi penerimaan CPNS. Sebanyak 225 korban menelan kerugian sebesar Rp 9,7 miliar.
Lama bungkam, akhirnya Olivia Nathania menggelar jumpa pers. Dia membantah tudingan penipuan seleksi CPNS. Olivia Nathania menyebut yang dia lakukan semata hanya membuka tempat les untuk seleksi CPNS.
Olivia Nathania juga menyatakan bahwa biaya les sebesar Rp25 juta per orang yang digunakan untuk membayar staf dan pengajar. "Saya menyelenggarakan les untuk masuk CPNS. Les ya kita bicaranya. Bisa dicek nanti tempatnya ada" ujarnya.
Advertisement