Anies Baswedan dan Lelucon yang Hidup
Kritik melalui humor telah menjadi bagian dari perjalanan bangsa Indonesia. Gus Dur, dikenal lihai dalam melawan rezim Orde Baru dengan lelucon.
Kini, arah kritik ditujukan pada Anies Baswedan. Orang nomor satu di DKI Jakarta ini, sedang mendapat sorotan sebuah lelucon yang beredar di media sosial secara luas.
Ngopibareng.id, mencoba menawarkan lelucon agar kita tetap hidup sehat dalam memahami persoalan kemasyarakatan. Berikut ini misalnya:
Anies berjalan ke cabang BCA di Senayan Jakarta untuk menguangkan cek. Dia mendekati kasir dan berkata, "Selamat pagi, bisakah kamu mencairkan cek ini untukku?"
Kasir: "Dengan senang hati, Tuan. Bisakah Anda menunjukkan kartu identitas Anda?"
Anies: "Ya, saya tidak membawa kartu identitas saya karena saya pikir tidak perlu. Saya Anies Baswedan, Gubernur Jakarta!"
Kasir: "Saya minta maaf. Tetapi dengan semua peraturan, pemantauan, atas bank-bank karena penipu dan pemalsu, dll., Saya harus menuntut bukti identitas."
Anies: "Tanyakan saja kepada siapa saja di bank ini siapa aku dan mereka akan memberitahumu. Semua orang tahu siapa aku."
Kasir: "Saya minta maaf, Pak Gubernur. Tetapi ini adalah aturan bank dan saya harus mengikuti mereka."
Anies: "Saya perlu cek ini dicairkan."
Kasir: "Mungkin ada cara lain: Suatu hari, Tiger Woods datang ke bank tanpa ID. Untuk membuktikan bahwa dia adalah Tiger Woods, dia mengeluarkan besi putingnya dan membuat tembakan indah melintasi bank ke dalam cangkir. Dengan tembakan itu, kita tahu dia adalah Tiger Woods dan menguangkan ceknya.
"Lain waktu, Rudy Hartono datang tanpa ID. Dia mengeluarkan raketnya dan membuat tembakan luar biasa di mana pesawat ulang-alik mendarat di pangkuanku. Dengan tembakan spektakuler itu, kami menguangkan ceknya. Jadi, Tuan, apa yang dapat Anda lakukan untuk membuktikan bahwa Anda, dan hanya Anda, adalah Gubernur? "
Anies berdiri di sana sambil berpikir dan akhirnya berkata, "Sejujurnya, aku tidak bisa memikirkan satu hal pun yang aku kuasai."
Kasir: "Apakah itu nota besar atau kecil, Pak Gubernur?" *
Kasir: "Saya minta maaf. Tetapi dengan semua peraturan, pemantauan, atas bank-bank karena penipu dan pemalsu, dll., Saya harus menuntut bukti identitas."