Anies Basewedan Masih Pertimbangkan Dulu Pengoperasian Becak Listrik di Jakarta
Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengaku masih mempertimbangkan rencana pengoperasian becak listrik di wilayah ibu kota.
"Hari Minggu kemarin, saya menerima prototipe becak listrik dari Hanafi Rais. Tapi pengoperasiannya butuh pertimbangan, terutama terkait regulasi," kata Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin 12 Maret 2018.
Menurut dia, apabila rencana tersebut dapat direalisasikan, maka becak listrik hanya akan dioperasikan di wilayah-wilayah yang memang masih membutuhkan transportasi becak.
"Memang pada kenyataannya di beberapa kampung yang ada di Jakarta, becak masih dibutuhkan karena lebih fleksibel dan ramah lingkungan. Jadi, harus dipertimbangkan dulu," ujar Anies.
Dia menuturkan becak listrik itu memiliki kesamaan dengan becak konvesional karena fleksibel, bebas polusi dan bebas kebisingan. Perbedaannya, becak listrik menggunakan tenaga listrik, sehingga dapat menghemat energi manusia.
"Becak dengan energi listrik itu memang merupakan salah satu solusi yang dapat memudahkan bagi warga yang bekerja menawarkan jasa berupa transportasi lingkungan," tutur Anies.
Meskipun masih butuh pertimbangan lebih lanjut, Anies tetap menyambut baik dan mengapresiasi prototipe becak listrik dari Hanafi Rais yang telah diserahkan kepada Pemprov DKI Jakarta.
"Sekarang ini ada tren baru mengenai transportasi umum, yaitu transportasi yang ramah lingkungan dan hemat energi. Maka dari itu, saya apresiasi ide becak listrik tersebut," ujar Anies.
Spesifikasi becak listrik yang ditawarkan oleh Hanafi Rais, yakni bermesin penggerak dinamo jenis hub 1.000 watt 48 volt, daya angkut hingga 250 kilogram, kecepatan maksimal 25 kilometer per jam, pengisian daya tiga jam, jarak tempuh 40 kilometer, sistem rem cakram hidrolik dan daya listrik PLN 100 watt. (arr)