Angkot Disemprot Disinfektan, Sopir Malah Minta Sembako
Seratus lebih angkutan kota (angkot) di Kota Probolinggo disemprot cairan disinfektan satu per satu di halaman Museum Probolinggo, Selasa, 7 April 2020. Sisi lain, para sopir angkot mengaku, mereka lebih membutuhkan bantuan sembako ketimbang disemprot disinfektan.
Penyemprotan dilakukan tim gabungan dari BPBD, Dishub, dan Kodim 0820 Probolinggo. Sekitar 130 unit angkot disemprot didinfektan untuk memberikan kepercayaan masyarakat yang menggunakan moda transportasi umum tersebut.
Ternyata niat baik itu tak sejalan dengan pemikiran para sopir angkot. Mereka mengaku lebih membutuhkan bantuan sembako atau bantuan tunai dibanding penyemprotan. Soalnya, begitu pandemi corona merebak, penumpang sepi sehingga pendapatan sopir angkot anjlok.
“Sebelum ramai-ramai merebaknya corona, pendapatan kami lumayan, selain bisa membayar setoran masih ada sisa yang bisa kami bawa pulang,” kata Syaiful, sopir angkot Line E jurusan Kebonsari-Jorongan.
Syaiful mengaku, sekarang tidak bisa lagi. “Jangankan untuk setoran, untuk beli BBM saja kurang,” katanya.
Hal senada diungkapkan Ketua Asosiasi Sopir Angkot Probolinggo (ASAP), Muhammad Sirin. “Yang kami butuhkan sebenarnya bantuan sembako ketimbang disemprot,” katanya.
Sirin menilai, kebijakan pemerintah yang mengimbau, agar warga banyak berdiam diri di rumah sangat merugikan angkot. “Bayangkan saja, warga diminta tidak keluar rumah sementara angkot harus tetap keluar rumah, kondisi penumpang sepi,” tambahnya.
Ditanya seberapa banyak penurunan jumlah penumpang, Sirin menyebut, jumlah penumpang turun hingga 90% dibandingkan sebelum Covid-19 merebak. “Sekarang susah cari penumpang karena banyak warga takut bepergian,” katanya.
Sementara itu terkait penyemprotan disinfektan, Kepala Dishub Kota Probolinggo, Sumadi mengungkapkan, hal itu untuk menjaga sekaligus memberikan kenyamanan bagi para penumpang, yang akan bepergian menggunakan angkot.
“Ini adalah upaya kami untuk memberikan kenyamanan salah satunya, kepada para penumpang yang memanfaatkan fasilitas angkot,” katanya.
Sumadi menambahkan, penyemprotan disinfektan ini juga dilakukan di UPT Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) di Jalan KH. Hasan Genggong, Kota Probolinggo.
Karena jumlah armada angkot relatif banyak (sekitar 130 unit), akhirnya ditampung di halaman Museum Probolinggo. “Angkot yang tidak tercover di sini, kami sediakan pelayanan yang sama di UPT PKB,” ujarnya.
Berapapun (angkot) yang masuk, akan dilayani. “Hari ini, esok dan seterusnya sampai keadaan benar-benar pulih,” kata Sumadi.
Dishub juga memberikan kenyamanan berkendara bagi sopir angkot, dengan memberikan masker secara gratis. “Untuk masker, dalam waktu dekat akan kami sebarkan untuk sopir angkot,” katanya.
Tidak hanya sopir angkot, penumpang angkot juga diimbau menggunakan masker dan mengatur jarak aman (phsycal distancing) di dalam angkot. “Hal ini jelas sangat berpengaruh pada jumlah yang diangkut, menjadi lebih sedikit,” ujarnya.