Angkat Senjata Lawan Taliban, Keputusan Mengejutkan Afghanistan
Kehadiran Haji Ghoulam, dalam kecamuk di Afghabistan mendapat perhatian dunia. Ia saat ini telah memimpin sejumlah pria yang dipersenjatai dengan Kalashnikov.
Mereka berjaga di Distrik Gozara, sebelah selatan dari pusat budaya dan perdagangan kuno, Herat, sekaligus perbatasan sebelah barat dengan Iran.
Pasukan asing termasuk tentara Amerika Serikat (AS), mulai ditarik mundur. Sementara, para jenderal dan pejabat AS hingga Jerman mengungkapkan misi mereka di Afghanistan telah selesai.
Tetapi hal itu membuat kekerasan yang dilakukan Taliban terus meningkat. Kelompok militan itu dikabarkan telah mengontrol lebih dari setengah pedesaan di Afghanistan.
Para warga pun mengungkapkan bahwa kepergian tentara asing membuat posisi mereka kini pun terpojok.
Ranjau Darat Meledak, 11 Sipil Afganistan Tewas
Kabar tak sedap terakhir terjdi di Afghanistan. Ranjau darat meledak di Afganistan utara menewaskan 11 warga sipil termasuk tiga anak-anak, 5 Juni 2021. Gubernur provinsi utara Badgis, Husamudin Shams menyebut kendaraan ditumpangi para korban itu hendak bepergian ke kota Qala-e-Naw.
Ledakan terjadi beberapa jam sebelum para pemimpin senior Taliban dan pejabat PBB bertemu di Qatar. Demikian dikutip Reuters.
Pertemuan itu membahas proses perdamaian Afghanistan, keamanan bagi para diplomat dan orang-orang yang bekerja di lembaga kemanusiaan di Afghanistan.
Ulah Taliban dan Bantahannya
Terkait ledakan itu, pejabat Afghanistan menuduh Taliban yang menanam ranjau darat tersebut. Kelompok ini terus dituding melakukan kekerasan terhadap pasukan pemerintah dan warga sipil dalam upaya untuk merebut kendali teritorial di beberapa provinsi.
Taliban membantah tudingan pemerintah Afghanistan. Mereka juga mengaku tak bertanggung jawab.
Juru Bicara Taliban menyebutkan, wakil kepala kantor politik Taliban, Sher Mohammad Abbas Stanekzai kembali menegaskan terkait komitmen proses perdamaian Afghanistan dalam pertemuan dengan pejabat PBB.