Angkat Besi Jatim Pertajam Persiapan PON di China
Tim Angkat Besi Jawa Timur akan melaksanakan program training camp (TC) atau pemusatan latihan di Shanghai, China, 22 Juli-19 Agustus 2024. Hal tersebut ditandai dengan pelepasan atlet yang dilepas oleh Ketua Umum KONI Jatim, M Nabil, di Gedung KONI Jatim, Surabaya, Selasa 16 Juli 2024.
TC ini menjadi rangkaian persiapan tim angkat besi dalam menyambut Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh-Sumatera Utara.
Dalam pelepasan tersebut, Nabil mengatakan, ada harapan besar dari KONI Jatim terhadap angkat besi bisa menyumbang medali yang cukup banyak di PON nanti. Apalagi, dari track record dan materi yang ada Jatim selalu unggul.
"Angkat besi memang jadi cabor (cabang olahraga) unggulan karena materi pelatih dan atletnya cukup bagus, intens mengadakan latihan, intens mengadakan event, dan mereka sudah mengadakan TC tersendiri di Batu dan sekarang mau ke Shanghai. Dari situ saya bisa membayangkan ada harapan kami ke mereka dengan segala kelebihannya mereka bisa menjadi juara umum di PON," ujar Nabil.
Sementara itu, Ketua Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PABSI) Jatim, Jeffry Tagore mengatakan, ada delapan atlet yang diberangkatkan dari total 14 atlet yang memperoleh tiket PON.
Di sana, para atlet dan pelatih akan melakukan pelatihan dengan atlet dan pelatih asal China. "Jadi khusus latihan bersama dengan Atlet China, sekaligus ada pelatih khusus yang mendampingi untuk mengajarkan teknik angkatan dan setting pertandingan," ujar Jeffry.
Salah satu terpenting, bagi Jeffry yakni mempelajari bagaimana setting pertandingan berkaitan mempersiapkan atlet dari tahap awal, tahap menengah dan tahap akhir yakni kompetisi.
"Jadi belajar mempersiapkan atlet saat mau kompetisi. Setiap provinsi, negara punya gaya masing-masing, termasuk atlet, ada yang satu hari masih latihan, ada yang sudah berhenti. Dan terutama mempelajari teknik angkatan," ujarnya.
Ia mengaku, China sengaja menjadi lokasi pilihan karena menjadi barometer pembinaan angkat besi dunia. Hal tersebut dibuktikan banyak juara dunia asal China, termasuk di ajang Olimpiade.
Karena itu, dengan program TC di China ini ia mengharap kemampuan delapan atlet bisa meningkat dan mental semakin siap. "Kami harap apa yang sudah dicapai gak menurun tapi justru bisa naik. Anak-anak ini sudah 90 persen tidak mungkin naik drastis dalam satu bukan, tapi semoga bisa naik angkatannya," pungkasnya.