Angka Kemiskinan Jatim Turun 0,58 Persen
Upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur menekan angka kemiskinan cukup berhasil. Data Badan Pusat Statistik per Maret 2024, tercatat terjadi penurunan angka kemiskinan sebesar 0,58 persen menjadi 9,79 persen dari Maret 2023 lalu sebanyak 10,35 persen.
Di mana angka penurunan tersebut diakibatkan beberapa faktor, salah satunya upaya pemerintah melalui program bantuan sosial dan lain sebagainya.
"Pemeberian modal dan pemberdayaan ekonomi menjadi salah satu jawaban angka kemiskinan semakin lama semakin berkurang di Jatim," ungkap Penjabat (Pj) Gubernur Jatim, Adhy Karyono, Senin 1 Juli 2024.
Dari data itu pula, terpetakan beberapa daerah yang menjadi kantong kemiskinan ekstrem. Antara lain Probolinggo, Sampang dan Pamekasan.
Karena itu, dengan kolaborasi bersama dengan program Pemerintah Pusat pihaknya akan fokus melakukan upaya pengendalian di tiga daerah tersebut. "Jadi nanti jika ada program pemerintah kami prioritaskan di daerah tersebut untuk mengatasi masalah kemiskinan ekstrem di daerah itu," ucapnya.
Dengan data yang diperoleh BPS Jatim, Adhy yakin membawa Jawa Timur bebas kemiskinan Ekstrim pada 2024 ini. "Data ini diperoleh bulan Juni, jadi kami yakin dan percaya pada akhir 2024 kami bisa membuat Jatim terbebas dari kemiskinan," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala BPS Jatim Zulkipli mengatakan, penurunan ini faktor karena program-program yang digalakkan Pemprov Jatim. "Saat ini ada sekitar 3.000 program di Jatim sudah kelihatan program menunjukkan hasil. Peningkatan pendapatan yang diupayakan jadi program pengentasan kemiskinan," kata Zulkipli.