Kematian Perawat Akibat Covid-19 di Jatim Tinggi, Ini Upaya PPNI
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Timur Prof Nursalam mengatakan angka kematian perawat akibat terpapar corona di Jawa Timur tinggi dibanding daerah lain.
Dari catatan, hingga saat ini angka kematian perawat di Jatim akibat covid-19 mencapai 25 orang. "Di Indonesia total perawat yang meninggal mencapai 74, Jatim 25. Jatim tertinggi dibanding daerah lain," katanya.
Mengetahui hal tersebut, PPNI Jatim pun mengambil lima sikap untuk menekan angka kematian perawat karena Covid-19. Adapun lima sikat tersebut adalah:
Perlu pemeriksaan PCR secara masif dan berkala setiap 14 hari (supaya bisa dilakukan 3T dengan baik).
Kewaspadaan, jangan sampai lengah dalam kepatuhan protokol kesehatan, khususnya penggunaan APD di semua tatanan pelayanan, khususnya di rumah sakit.
Perlu pengelolaan yang lebih komprehensif, penambahan kamar di beberapa RS dengan mempertimbangkan kebutuhan tenaga medis, seperti perawat, rasio dan sebagainya. Setting gedung dan ruangan supaya alur terpisah antara pasien covid-19 dan bukan covid-19.
Edukasi kepada masayarakat secara masif dan penindakan bagi yang tidak patuh dalam penggunaan APD.
Advokasi yang dibagi menjadi empat bagian, yaitu kesejahteraan perawat terutama insentif yang sampai sekarang belum cair, kebutuhan dasar (makan, istirahat, suplemen), mencegah stigma pada perawat termasuk jangan sampai dipecat jika ada perawat honorer atau relawan yang positif.
Kata Prof Nur, poin pertama belum bisa terlaksana sebagaimana mestinya. Sebab, terkendala biaya sehingga tes swab dua pekan sekali menjadi terhambat. "Masih banyak yang belum dilakukan secara berkala. Kendalanya pada pembiayaan," katanya.
Diketahui, perawat yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Jatim mencapai 820 orang, dimana 25 diantaranya meninggal dunia.
Data 25 perawat yang meninggal dunia antara lain Surabaya 9, Sidoarjo 3, Tuban 2, Bojonegoro 2, Kota Malang 1, Sampang 1, Kota Probolinggo 1, Bangkalan 1, Gresik 1, Kab. Pasuruan 1, Kab. Malang 1, Sumenep 1, dan Pamekasan 1.