Angka Kematian Ibu Tinggi, FK Unair Kirim Dokter ke Kanada
Kasus kematian ibu dan bayi menjadi perhatian penting bagi pemerintah maupun bidang kesehatan. Pasalnya hal tersebut menjadi indikator kesehatan pada sebuah negara. Indonesia masih menepati urutan ketiga dengan angka kasus tertinggi di Asean.
Hal ini diungkapkan oleh Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Unair Prof Budi Santoso. Menurutnya harus ada beberapa langkah konkret untuk menekan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia, khususnya di Surabaya, Jawa Timur.
Salah satu langkah tersebut diwujudkan FK Unair dengan melakukan kerja sama dengan kedutaan besar (Dubes) Kanada untuk Indonesia. Dalam waktu dekat pihaknya akan mengirim tenaga dokter FK Unair untuk belajar di Kanada terkait pertolongan ibu dan bayi saat melahirkan.
"Kolaborasi kami terkait pembelajaran, bagaimana mengajari calon bidan untuk memaksimalkan fasilitas sederhana tapi berdampak besar, khususnya dalam proses persalinan," ujar Prof Bus sapaan akrabnya ditemui di Kampus A Unair, Selasa, 27 Februari 2024.
Prof Bus mengungkapkan, apa yang diterapkan di Kanada perlu dicontoh oleh Indonesia, sebab angka kematian ibu dan bayi di sana sangat rendah.
Diketahui, angka kematian ibu dan bayi di Kanada yakni 8,4 per 100 ribu kelahiran hidup. Sedangkan di Indonesia masih di angka 180 per 100 ribu kelahiran hidup. "Mei kami akan berangkatkan empat dosen untuk belajar di sana (Kanada)," terangnya.
Di sisi lain, Jess Dutton Dubes Kanada di Indonesia mengatakan, pihaknya akan bekerja sama dengan FK Unair untuk mengembangkan maternal program.
"Bagaimana mewujudkan kesehatan reproduksi hingga bagaimana penanganan kedaruratan saat akan melahirkan akan kami kolaborasikan bersama, dalam bentuk training," paparnya.
Keduanya sepakat, sejauh ini pendarahan menjadi faktor utama terbanyak penyebab kematian ibu dan bayi.
Program Prodi Kebidanan
Selain kolaborasi, Program Studi (prodi) Kebidanan FK Unair juga melatih para mahasiswa agar memiliki ketrampilan menangani pasien dengan pendarahan.
"Bukan hanya kuliah tapi juga ketrampilan. Kami menciptakan mode simulasi penanganan pendarahan ibu hamil untuk para mahasiswa dengan menggunakan model sederhana, tapi berfungsi. Jadi, mereka (mahasiswa) diberikan pengalaman simulasi penanganan yang sama saat mereka di ruang tindakan," jelas Kaprodi Kebidanan, dokter Budi Prasetyo ditemui di tempat yang sama.
Baginya, hal tersebut perlu dilakukan karena bidan merupakan garda terdepan pertolongan ibu dan bayi ketika melahirkan.