Angka Kematian Akibat Virus Corona di China Capai 1.013 Orang
Angka kematian akibat infeksi virus Corona (2019-nCov) di China hingga Selasa, 11 Februari 2020 mencapai lebih dari 1.000 orang.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan, penyebaran wabah virus corona di luar China bisa muncul dalam skala lebih besar lagi.
"Ini bisa menjadi penyebaran yang lebih besar lagi," ujar Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dilansir Antara.
Otoritas kesehatan Hubei, China, melaporkan data terbaru bahwa 1.013 orang meninggal dunia karena virus corona di Provinsi Hubei pada Senin 10 Februari 2020.
Laporan baru kasus ini meningkatkan jumlah kematian total di pusat epidemi ini menjadi sebanyak 974 kasus. Kondisi tersebut membuat jumlah kematian total di daratan China setidaknya mencapai 1.011 kasus.
Sementara itu, secara global, total 1.013 orang meninggal dunia, termasuk satu kasus kematian di Hong Kong dan satu kasus kematian di Filipina.
Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh John Hopkins University, kasus kematian ini terjadi di wilayah-wilayah berikut:
974 kasus kematian di Hubei
7 kasus kematian di Heilongjiang
6 kasus kematian di Henan
3 kasus kematian di Anhui
3 kasus kematian di Hainan
2 kasus kematian di Gansu
2 kasus kematian di Beijing
2 kasus kematian di Hebei
2 kasus kematian di Chongqing
1 kasus kematian di Guizhou
1 kasus kematian di Sichuan
1 kasus kematian di Jilin
1 kasus kematian di Hunan
1 kasus kematian di Shandong
1 kasus kematian di Guangdong
1 kasus kematian di Shanghai
1 kasus kematian di Guangxi
1 kasus kematian di Tianjin
1 kasus kematian di Jiangxi
1 kasus kematian di Hong Kong
1 kasus kematian di Filipina
Otoritas Hubei mengonfirmasi tambahan kasus baru sebanyak 2.097 infeksi virus di Hubei pada Senin, 10 Februari 2020. Tambahan ini membuat jumlah total kasus infeksi virus corona di wilayah tersebut meningkat menjadi sebanyak 31.728 kasus.
Lebih dari 25.000 pasien telah dibawa ke rumah sakit di Hubei, termasuk 1.298 di antaranya yang berada dalam kondisi kritis. Dari jumlah tersebut, sebanyak lebih dari 2.000 pasien telah disembuhkan dan keluar dari rumah sakit.
Di luar China, lebih dari 300 kasus telah dikonfirmasi, termasuk 12 kasus di Amerika Serikat. Pihak berwenang dari kesehatan publik telah memperingatkan bahwa kondisi ini mungkin seperti "ujung gunung es" setelah mereka mempelajari betapa mudahnya virus corona baru ini menyebar.
Puluhan kasus baru dikonfirmasi kembali pada Senin, 10 Februari 2020 di sebuah kapal pesiar yang telah dikarantina di Yokohama, Jepang, termasuk para warga negara Amerika di dalamnya.
Jumlah penumpang yang sudah dipindahkan atau dikeluarkan dari kapal yang bernama Diamond Princess ini untuk diberi perawatan di rumah sakit Jepang adalah sebanyak 135 orang.
Penumpang-penumpang yang dipindahkan ini termasuk 23 penumpang Amerika, 11 di antaranya masuk ke dalam 65 kasus baru yang terkonfirmasi pada Senin, 10 Februari 2020. Sementara itu, sebagian besar dari 5.711 penumpang dan awak masih berada di bawah perintah isolasi kapal.
Berdasarkan data real time yang dikumpulkan oleh John Hopkins University, total kasus virus corona yang terkonfirmasi di seluruh dunia adalah sebanyak 42.763 kasus dengan 3,946 kasus pasien yang sembuh. Infeksi virus corona ini telah terkonfirmasi di lebih dari 25 negara.
Para ilmuwan sedang berjibaku untuk mendiagnosis virus tersebut. WHO mengatakan 168 laboratorium global yang memiliki teknologi canggih kini sedang melakukan penelitian.
Karena, hingga saat ini belum ditemukan obat maupun vaksin yang teruji klinis dapat mengobati atau mencegah virus corona. Selain itu, tim ahli sudah berada di China untuk menyelidiki wabah tersebut. (ant)
Advertisement