BKKBN: Tunda Kehamilan Hingga Pandemi Mereda
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Sukaryo Teguh Santoso, mengingatkan masyarakat agar menunda kehamilan hingga masa pandemi mereda. Hal ini ia sampaikan mengingat angka drop out atau lepas KB semakin tinggi dalam tiga bulan terakhir.
Meski sampai saat ini angka kehamilan di Jatim masih cenderung fluktuatif, belum ada angka kenaikan yang signifikan, tapi dalam beberapa bulan ke depan bisa saja terjadi peningkatan angka kehamilan yang tidak direncanakan.
"Angka kehamilan masih fluktuatif, tidak cenderung naik atau turun," kata Teguh Santoso, di Kantor BKKBN Jatim, Kamis 4 Juni 2020.
Meski demikian, Teguh biasanya ia disapa mengungkapkan, yang perlu diperhatikan adalah angka drop out Keluarga Berencana (KB) yang semakin naik. Kenaikan angka drop out ini terjadi pada bulan Februari hingga April.
"Penurunan KB di Jatim, Februari drop out 1,13 persen atau 68.547 pasangan usia subur (PUS) yang ber-KB jadi tidak KB, Maret menjadi 278.356 atau 4,68 persen naik, April angka drop out mencapai 7,07 persen atau 414.708 yang drop out ber-KB," jelasnya.
Dari data di atas, dimana drop out KB semakin meningkat, Teguh mengatakan, bahwa hal ini harus diwaspadai.
"Kalau drop out semakin tinggi, bisa jadi angka kehamilan juga tinggi karena banyak yang tidak ber-KB. Selain itu hamil saat pandemi ini, kasihan ibu dan bayinya karena tidak bisa keluar rumah dan mendapatkan perawatan kesehatan sepenuhnya," katanya.
Pihaknya juga berpesan agar menunda kehamilan setelah pandemi Covid-19 mereda. Maka itu, ia mengimbau kepada masyarakat agar tetap ber-KB selama pandemi. BKKBN sendiri telah bekerjasama dengan layanan kesehatan yang dekat dengan masyarakat untuk mensosialisasikan hal ini.
"Kami dengan praktik bidan, juga Puskesmas berkolaborasi untuk terus mensosialisasikan tetap ber-KB. Layanan kesehatan tersebut sudah kami minta mematuhi protokol kesehatan Covid-19 agar masyarakat tidak khawatir saat ingin ber-KB," imbuhnya.
Selain itu, BKKBN Provinsi Jatim juga sudah menyiapkan tambahan alat kontrasepsi untuk menekan angka kehamilan di Jatim.