Angka Kecelakaan Turun Selama Operasi Patuh Semeru 2020
Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Kepolisian Daerah Provinsi Jawa Timur mencatat adanya penurunan angka kecelakaan selama pelaksanaan operasi lalu lintas dengan sandi Operasi Patuh Semeru 2020.
Kepala Bagian Bina Operasional Ditlantas Polda Jatim, Komisaris Polisi Gathot Bowo menyampaikan, berdasar hasil pencatatan angka kecelakaan turun 373 kasus setara dengan 48,19 persen dibanding angka kecelakaan 14 hari sebelum pelaksanaa operasi.
Dari 401 kasus kecelakaan lalin yang terjadi selama Operasi Patuh Semeru 2020, sebanyak 46 orang meninggal, 26 luka berat, 534 luka ringan dan kerugian material mencapai Rp505.200.000.
“Semuanya turun kecuali luka berat. Luka berat di 14 hari sebelum operasi itu tercatat Sebanyak 14 orang, sedangkan selama operasi terdapat 26 korban luka berat sehingga tercatat ada kenaikan sebesar 85,71 persen,” paparnya.
Selain angka kecelakaan, Gathot mengatakan terjadi penurunan signifikan untuk upaya penindakan terhadap pengendara. Pada periode ini total ada 125.579 penindakan. Rinciannya 60.987 ditilang dan 64.601 ditegur. Angka tersebut turun cukup jauh dibandingkan 2019 lalu dengan total 200.732 penindakan.
"Sedangkan di lapangan, kami hanya menindak pelanggaran kasat mata dan potensi laka (kecelakaan),” katanya.
Ia mengatakan, angka penindakan yang dilakukan masih berkaitan dengan pelanggaran aturan lalu lintas seperti tidak menggunakan helm, melanggar marka jalan, tidak menggunakan sabuk pengaman, dan sebagainya. Sedangkan upaya teguran diberikan kepada mereka yang tidak menerapkan protokol kesehatan dalam berkendara.