Angka Kecelakaan Naik 64 persen saat Mudik Jatim, Kematian Turun
Masa mudik Lebaran Hari Raya Idul Fitri 1443 H atau 2022 M telah usai sejak diberlakukan mulai 25 April hingga 9 Mei 2022. Tercatat, antusias masyarakat untuk mudik meningkat setelah dibuka kembali pasca dua tahun tidak diperbolehkan mudik akibat pandemi virus corona atau Covid-19.
Salah satunya di Jawa Timur, tercatat jumlah kendaraan masuk dan keluar melalui jalur arteri sebanyak 450.372 kendaraan, kemudian kendaraan masuk dan keluar melalui jalur tol sebanyak 572.404 kendaraan.
Kemudian, kendaraan yang melalui jalur transportasi kapal melalui Pelabuhan Ketapang Banyuwangi sebanyak 2.018.818 kendaraan dengan jumlah pemudik sebanyak 670.188. Lalu, kendaraan yang melalui jalur transportasi kapal melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya sebanyak 2.217 kendaraan dengan jumlah pemudik sebanyak 31.929.
Kemudian, jumlah pemudik yang masuk dan keluar melalui Stasiun Gubeng Surabaya sebanyak 226.311, pemudik melalui Stasiun Pasar Turi sebanyak 167.409, pemudik melalui Bandara Internasional Juanda sebanyak 401.643 dan pemudik melalui Terminal Bungurasih sebanyak 459.360.
"Arus mudik tahun 2022, khususnya di Jawa Timur arus mudik berjalan lancar. Dalam artian tidak ada hambatan berarti. Memang ada kepadatan di beberapa titik, tapi dalam waktu singkat bisa diselesaikan," ujar Direktur Lalu Lintas Polda Jatim, Komisaris Besar Polisi Latief Usman, Rabu 11 Mei 2022.
Selain itu, Latief mengaku, memang masih ada beberapa kecelakaan lalu lintas yang terjadi. Bahkan jumlahnya meningkat 64 persen dibanding 2021. Di mana, kecelakaan terjadi pada masa Operasi Ketupat Semeru 2021 sebanyak 509 kejadian, pada Operasi Ketupat 2022 ini naik menjadi 835 kejadian.
"Di tahun 2022 ini dalam pelaksanaan operasi ketupat fatalitas korban kecelakaan bisa kami tekan sampai 50 persen dibanding tahun lalu maupun pada saat sebelum operasi. Memang jumlah kecelakaan tinggi karena aktivitas masyarakat tinggi tetapi yang penting korban meninggal bisa diminimalisir," pungkasnya.