Angka Kebakaran di Pasuruan Menurun
Kepala Satpol PP Kabupaten Pasuruan, Bakti Jati Permana mengatakan, mulai awal tahun 2020 hingga hari ini, total ada sekitar 50 kejadian kebakaran di Kabupaten Pasuruan. Kebakaran tersebut terjadi di pemukiman, tempat usaha, pasar dan lahan. Sedangkan di tahun 2019, jumlah kejadian kebakaran mencapai 100 kasus.
"Hari ini di tanggal yang sama, jumlah kejadian kebakaran di Kabupaten Pasuruan tahun menurun 50 persen bila dibanding dengan tahun lalu yang sampai mencapai 100 kejadian," kata Bakti Sabtu, 10 Oktober 2020.
Dari beberapa tempat yang kebakaran, paling banyak didominasi oleh kebakaran di area pemukiman dan lahan. Kata Bakti, dua obyek tersebut yang kerap kali terjadi kebakaran selama musim kemarau.
"Paling banyak ya pemukiman dan lahan," katanya.
Dijelaskan Bakti, tingginya potensi kebakaran saat kemarau dikarenakan udara yang panas sehingga menimbulkan percikan api. Selain faktor alam, kata Bakti, kebakaran juga bisa terjadi karena kelalaian teknis atau manusia itu sendiri.
"Seperti ada korsleting listrik dan kerusakan pada barang elektronik. Ini yang jadi faktor pemicu kebakaran di permukiman," katanya.
Menurunnya jumlah kejadian kebakaran kata Bakti dikarenakan meningkatnya pemahaman masyarakat dalam menjaga kondisi listrik di sekitar tempat tinggalnya maupun tidak membuang sampah sembarang tempat.
"Pandemi ini juga membawa hikmah tersendiri. Banyak pendaki yang tidak melakukan pendakian. Potensi membuang sampah putung rokok di hutan juga sangat berkurang, sehingga hutan juga semakin rindang dan tak terbakar," katanya.
Hanya saja, meskipun jumlahnya menurun, akan tetapi dirinya meminta kepada masyarakat agar selalu mewaspadai potensi terjadinya kebakaran. Sebab, potensi kebakaran di musim kemarau menjadi lebih tinggi dibanding musim hujan.
"Dengan memastikan tidak ada sampah kering menumpuk yang memungkinkan jadi pemicu kebakaran. Masyarakat juga penting selalu memastikan kondisi listrik dan barang elektroniknya dalam keadaan baik," katanya.