Angka Kasus Kekerasan Seksual Anak di Bondowoso Meningkat
Kasus kekerasan seksual dan fisik terhadap anak di Bondowoso menunjukkan tren meningkat dalam dua tahun terakhir. Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) Bondowoso, Anisatul Hamidah menyebut kasus kekerasan seksual anak di Bondowoso pada 2021 terungkap 44 kasus. Jumlah kasus itu menjadi meningkat pada 2022 lalu menjadi 64 kasus.
"Trennya meningkat dan ini pekerjaan rumah besar di Bondowoso," kata Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AKB) Bondowoso, Anisatul Hamidah, Selasa 9 Mei 2023.
Tidak menutup kemungkinan, lanjut Anis -sapaan akrab Anisatul Hamidah, kasus kekerasan seksual anak masih banyak terjadi di Bondowoso. Karena, hingga April 2023 sudah ada lima kasus kekerasan seksual anak terungkap Polres Bondowoso.
"Salah satunya, seorang kakek berusia 63 tahun melakukan kekerasan seksual anak dari bawah umur hingga hamil dan melahirkan anak yang awalnya korban tidak berani melapor karena dapat ancaman, akhirnya terungkap," ungkapnya.
Anis menjelaskan, Dinsos P3AKB melakukan proses pendampingan pada anak korban kekerasan seksual. Melibatkan sejumlah pihak dengan membuat pola pendampingan para korban kekerasan seksual untuk menghilangkan trauma secara psikologis.
"Sementara penanganan proses hukum dan lainnya sepenuhnya menjadi kewenangan aparat penegak hukum. Yakni polisi dan kejaksaan untuk memroses hukum sesuai undang-undang yang berlaku," jelasnya.
Anis berharap masyarakat ikut peran aktif memberikan pemahaman edukasi seksual kepada anak. Seperti bagian tubuh yang boleh dan tidak boleh disentuh sembarangan. Sehingga, Anak-anak bisa meningkatkan kewaspadaan menjaga diri.
"Penting juga, saya berharap masyarakat tidak takut melapor ke aparat penegak hukum seperti polisi atau juga tentara atau perangkat desa jika ada kasus kekerasan seksual anak," harapnya.