Angka Kanker Payudara di Surabaya Naik 11 Persen
Masih dalam bulan Kesadaran Kanker Payudara, kewaspadaan masyarakat harus lebih ditingkatkan sebagai deteksi dini. Terlebih, angka kanker payudara menjadi angka kanker tertinggi di Indonesia.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, jumlah kasus kanker payudara sampai periode September 2023 mencapai angka 1.677 kasus.
Kepala Dinkes Kota Surabaya, Nanik Sukristina mengatakan, ada peningkatan jumlah pasien yang terjadi pada periode yang sama. Ada penambahan 334 kasus dari periode sebelumnya.
"Peningkatan 11 persen dari periode sebelumnya. Kasus kanker payudara sampai dengan bulan September 2022 sebesar 1.343 kasus," katanya, Kamis, 19 Oktober 2023.
Mirisnya, saat ini penderita kanker payudara tak hanya dialami oleh usia tua saja. Tetapi, usia dewasa dan muda juga ada yang mengalami kanker payudara. Dinkes mencatat, rentang usia penderita kanker payudara mulai usia 19 sampai 59 tahun.
Nanik mengungkapkan, penyebab kanker payudara belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan terjadinya kanker payudara dan harus diwaspadai serta dikendalikan.
"Faktor risiko yang bisa dihindari adalah merokok dan terpapar asap rokok atau perokok pasif, pola makan yang buruk atau tinggi lemak dan rendah serat, mengandung zat pengawet atau pewarna," terang Nanik.
Lanjutnya, haid pertama pada umur kurang dari 12 tahun, menopause (berhenti haid) setelah umur 50 tahun, melahirkan anak pertama setelah umur 35 tahun. Lalu tidak pernah menyusui anak, pernah mengalami operasi pada payudara yang disebabkan oleh kelainan tumor jinak atau tumor ganas.
"Di antara anggota keluarga ada yang menderita kanker payudara atau genetik," jelasnya.
Ada pun upaya dan pencegahan dan pengendalian yang selama ini dilakukan oleh Dinkes Surabaya adalah melaksanakan kegiatan bakti sosial di masing-masing puskesmas melalui pemberian layanan skrining kepada masyarakat.
Kemudian, Dinkes melakukan sosialisasi dan penguatan KIE ke masyarakat dan sekolah. Pemberian konseling tentang deteksi dini kanker payudara oleh kader kesehatan dan tenaga kesehatan kepada masyarakat.
"Pelaksanaan BINDU untuk masyarakat dan OPD, pemeriksaan IVA dan SADANIS bagi KSH (Kader Surabaya Hebat), memfasilitasi pemeriksaan Mamografi bagi KSH bekerja sama dengan RS. Adi Husada Undaan Wetan. Lalu melakukan kampanye deteksi dini kanker payudara berkolaborasi dengan RS Adi Husada Undaan dan RS Onkologi," urainya.
Selain itu, pihaknya juga menyebar luaskan mengenai periksa payudara sendiri (Sadari). Yakni melihat perubahan bentuk payudara dan kulit di sekitar payudara.
Pada Breast Cancer Awareness Month, pihaknya memiliki kegiatan rutin yang dilakukan secara konsisten melalui pelayanan deteksi dini kanker payudara bagi masyarakat di puskesmas.
"Kami ada kegiatan kampanye kepedulian kanker melalui media komunikasi dan informasi serta kegiatan bersama RS Onkologi untuk sosialisasi Kanker kepada masyarakat," tandasnya.