Angka Kematian Ibu Melahirkan di Kota Malang Meningkat
Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mencatat ada kenaikan angka ibu pasca melahirkan dan bayi yang meninggal pada 2020. Rinciannya pada 2019 ada sebanyak 39 kasus bayi dan sembilan ibu pasca melahirkan yang meninggal. Sedangkan pada 2020 ada sebanyak 49 kasus bayi dan 11 ibu pasca melahirkan yang meninggal.
"Kami sedang berupaya untuk menekan angka kematian ibu meninggal ketika melahirkan. Beberapa tahun lalu sempat turun, tapi sekarang naik lagi," ujar Walikota Malang, Sutiaji pada Senin 25 Januari 2021.
Sementara untuk kasus kematian pada bayi ujar Sutiaji disebabkan oleh adanya faktor pandemi Covid-19 yang menyebar di Kota Malang pada awal 2020, lalu. "Angka kematian bayi naik karena pandemi ini. Bayinya kena Covid-19, ibunya diselamatkan tapi bayinya meninggal," katanya.
Adapun kasus kematian ibu ketika melahirkan disebabkan terinfeksi penyakit, mengidap penyakit jantung dan mengalami pendarahan.
Untuk menekan angka kasus bayi dan ibu pasca melahirkan yang meninggal tersebut, kata Sutiaji akan disusun program-program terkait kesehatan anak dan ibu. Nantinya program tersebut akan dimasukkan dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Malang.
"Salah satu siklus penanganannya yaitu dengan menghadirkan seluruh komponen terkait. Dalam proses penyusunan RKPD itu kami bagi menjadi enam kelompok. Yaitu kelompok anak, kelompok lansia, kelompok perempuan, kelompok disabilitas, dan kelompok lainnya," ujarnya.
Dalam kelompok-kelompok tersebut kata Sutiaji akan dibahas terkait variabel penanganan yang akan dilakukan sesuai dengan kelompok yang sudah dibagi sebanyak enam klaster.
"Termasuk di sana kami bahas terkait penanganan stunting pada anak. Lama masa sekolah. Karena indikator ini juga kan berhubungan dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Malang," katanya.