Angka Dispensasi Nikah Tinggi, Ini Kata Sosiolog Unair
Tingginya permohonan dispensasi menikah di Jawa Timur benar-benar mengagetkan karena tidak sedikit kasus anak di bawah umur yang hamil duluan.
Sosiolog Universitas Airlangga (Unair), Prof Bagong Suyanto mengatakan, kasus ini tak lepas dari berbagai faktor.
Pertama, kurangnya pengawasan orang tua terhadap anak. Kebanyakan orang tua banyak lebih menggunakan pola permisif dalam mengasuh anak. Pola ini membebaskan anak, tidak menuntut dan mengizinkan anak untuk melakukan apapun keinginannya karena kecintaan orang tua.
Selain itu, Bagong menyebut, hal ini dampak dari cyber porno dan pengaruh lingkungan sekitar.
"Masih ada sebagian masyarakat yang menganggap pernikahan siri tidak masalah meskipun secara hukum tidak dianjurkan tapi praktik ini masih terjadi," ungkap Bagong, Kamis 19 Januari 2023.
Ia juga mengingatkan, godaan cyber porno tidak bisa diatasi dengan hanya memblokir konten porno. Tapi perlu dibekali literasi agar anak memiliki kesadaran menyikapi cyber porno.
"Tidak mungkin remaja diawasi orang tua dua puluh empat jam, ada masa dimana dia punya kebebasan sendiri," kata Bagong.
Bagong menjelaskan, karakteristik anak masa kini yang berbeda dengan generasi sebelumnya menjadikan orang tua harus melakukan pendekatan yang berbeda. Sebab, dulu ada budaya jam sembilan malam anak sudah harus berada di rumah.
"Sekarang anak jam sembilan malam belum keluar kamar harus curiga apa yang dilakukan," kata Bagong.
Untuk itu, Bagong menambahkan, dibutuhkan pemahaman orang tua untuk selalu mendampingi dan membimbing anak dengan membangun ketahanan anak melalui jalur agama serta membangun keluarga yang harmonis.
"Keluarga harmonis ini bertujuan agar energi anak tidak digunakan ke hal negatif tapi ke hal yang tidak kalah menarik tapi positif," kata dia.
Tak hanya itu, pendidikan seks sudah seharusnya diberikan orang tua kepada anak agar bisa memahami tanpa mencari penjelasan sendiri.
Advertisement