Angin Rusak 206 Rumah, Tumbangkan Puluhan Pohon
Dalam tiga hari terakhir, Probolinggo diguyur hujan deras disertai angin puting beliuang. Akibatnya, sedikitnya 206 rumah rusak dan puluhan pohon tumbang di 12 desa di lima kecamatan di Kabupaten Probolinggo.
Data kerusakan fisik sebanyak itu dilaporkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo. “Rumah yang rusak berat tiga unit dan 203 rusak ringan hingga sedang,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo, Anggit Hermanuadi, Sabtu sore, 4 Januari 2020.
“Warga yang rumahnya rusak berat kami berikan bantuan terpal, selimut, dan makanan siap saji,” tambahnya. Dikatakan angin puting beliung menerpa lima kecamatan yakni, Krejengan, Paiton, Tongas, Kraksaan, dan Pajarakan.
Data BPBD Kabupaten Probolinggo, kerusakan rumah terparah akibat angin kencang itu, terjadi di Desa Sentong dan Jatiurip. "Kami sudah koordinasi dengan kepala desa, agar dianggarkan program RTLH tahun 2020," katanya.
Anggit menambahkan, BPBD sudah melakukan penanganan, mulai Jumat malam, 3 Januari 2020 hingga Sabtu sore ini. Terkait hujan disertai anginkencang, BPBD mengimbau warga selalu waspada.
Untuk memperbaiki ratusan rumah yang rusak dan mengevakuasi puluhan pohon tumbang, BPBD dibantu personel dari Polres Probolinggo, Kodim 0820 Probolinggo, Banser Ansor, hingga warga masyarakat.
"Hari ini, kami bersama Polri, BPBD, Banser dan relawan fokus pembersihan pohon tumbang dan reruntuhan bangunan," kata Dandim 0820 Probolinggo, Letkol Inf. Imam Wibowo.
Kasat Korcab Banser PC. GP Ansor Kota Kraksaan, Roni mengatakan, pihaknya menerjunkan Banser Siaga Bencana ke sejumlah lokasi terdampak angin kencang. "Seluruh Satkoryon Banser di kecamatan kami sebar. Agar membantu proses evakuasi bersama para relawan lain," ujarnya.
Meski tidak separah di Kabupaten Probolinggo, sejumlah pohon tumbang juga terdapat di Kota Probolinggo. Beruntung baik di kabupaten maupun di kota tidak dilaporkan adanya korban luka dan jiwa akibat hujan disertai angin kencang itu.
“Yang jelas kami sudah menyiagakan personel dan relawan BPBD, juga peralatan seperti gergaji mesin, mesin sedot air, gen-set dan armada angkut,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Probolinggo, Sugito Prasetyo.
Kawasan yang dianggap rawan bencana, kata Sugito, terutama di belahan selatan Kota Probolinggo. Karena itu BPBD selalu berkoordinasi dan berkomunikasi dengan seluruh jajaran yang terlibat dalam kesiagaan bencana.
Advertisement