Anggota DPRD Surabaya Diduga Kecantol LC, Istri Siri Dianiaya
Seorang perempuan berinisial MR mengaku menjadi korban penganiayaan ke Polsek Dukuh Pakis. Ia melaporkan pelaku penganiayaan, yakni selingkuhan suami sirinya yang disebut anggota DPRD Surabaya.
MR mengatakan, pelaporan tersebut bermula ketika suami sirinya sama sekali tidak pulang dalam rentang waktu tiga minggu. Selama itu, perempuan 24 tahun itu selalu ke pikiran ke mana perginya sang suami.
MR sudah berusaha menghubungi ponsel suami sirinya itu. Tapi, dia tidak merespons. Bahkan, MR mengklaim mendatangi tempat kerjanya di gedung dewan hingga ke kantor salah satu partai yang menaungi suami sirinya tersebut.
"Saya datangi kantor Dewan dan DPC P** Kota Surabaya tapi gak ada," kata MR, ketika dikonfirmasi media, Kamis, 9 Juni 2022, malam.
Di tengah kebingungannya, MR teringat jika dirinya pernah dihubungi oleh perempuan berinisial H. Ia berprofesi sebagai pemandu lagu atau ladies companion (LC) di salah satu tempat karaoke yang ada di Surabaya.
MR yang merasa menemukan titik terang akhirnya langsung mendatangi tempat tinggal H, di apartemen Puncak Bukit Golf Jalan Bukit Darmo, pada Kamis, 9 Juni 2022. Begitu tiba di parkiran, MR langsung melihat mobil suami sirinya.
"Saya langsung naik ke Lantai 12 naik tangga darurat dan bertemu dengan staff (suami siri). Sempat dihalang-halangi, katanya (suami sirinya) tidak ada. Tapi saya lihat ada sepatunya," jelasnya.
Ketika sedang berdebat, H secara tiba-tiba keluar dari kamar apartemennya dan memarahi MR dengan kalimat yang kasar. Selain itu, MR juga mengaku dipukul dan kepalanya dibenturkan ke tembok oleh H.
Mendapatkan perlakuan itu, MR pun melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Dukuh Pakis. Sebab, ia merasa kesakitan dan ada lebam di tubuhnya usai mengalami kekerasan dari H.
"Subuh karena badan saya sakit dan lebam saya lapor ke Polsek Dukuh Pakis. Hasil visum ada semua," ucapnya.
Menanggapi hal tersebut, Kapolsek Dukuh Pakis, Kompol Agung Widoyoko membenarkan adanya aduan seorang perempuan yang mengaku mendapatkan tindakan penganiayaan.
“Laporan pengaduan, laporan masuk kemarin (Rabu, 9 Juni 2022, malam),” kata Agung, ketika dikonfirmasi, Kamis, 9 Juni 2022.
Ketika ditanya soal identitas, Agung menolak menjelaskan. Ia hanya menyebut inti laporan yang diberikan adalah dugaan tindakan penganiayaan. “Laporan pengaduan perempuan atas nama siapa saya lupa, dengan terlapor juga perempuan,” jelasnya.