Anggota Babinkamtibmas Punya Kemampuan Sembuhkan Orang Sakit
Sejak beberapa hari terakhir ini, Balai Desa Surat Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri selalu ramai dikunjungi warga. Selain keperluan untuk pengurusan adminitrasi kependudukan, banyak warga yang datang untuk berobat alternatif.
Bripka Agus Budiono yang membuka praktik pengobatan alternatif. Pria yang sehari-hari bertugas sebagai anggota Babinkamtibmas Polsek Mojo ini, mengobati orang sakit dan kesurupan.
Bripka Agus Budiono yang memiliki indera keenam ini membuka praktik pengobatan mulai pukul 08.00 WIB, hingga selesai.
Setiap warga yang berobat datang, tidak ditarik biaya sepeser pun. Hanya saja ada beberapa warga yang ikhlas memberi sumbangan uang. Toh, uang tersebut nantinya juga dipergunakan untuk kebaikan menolong sesama.
Pasien yang datang untuk berobat kepada Bripka Agus Budiono, tidak pandang usia, mulai dari anak-anak, orang dewasa hingga lansia.
Metode pengobatan yang digunakan Bripka Agus Budiono adalah teknik terapi Elektropuntur. Yaitu penggabungan titik pijat refleksi dengan aliran listrik dengan besaran tertentu, guna menstimulasi syaraf maupun organ tertentu, serta dipadu dengan tenaga dalam.
"Ya, seikhlasnya dimasukan ke kotak amal 'Laskar Peduli Sesama'. Kita gunakan untuk membantu sesama yang sedang membutuhkan. Pasien yang datang berobat dari usia 5 tahun, pria dewasa hingga lansia," ujar pria yang akrab disapa Ki Dalang ini.
Pada hari pertama pembukaan pengobatan alternatif ini, jumlah pasien yang datang mencapai puluhan orang. Pada hari berikutnya, jumlah pasien meningkat. Pasien kerap mengeluhkan sakit diabetes, stroke, dan pegel linu.
"Kalau umumnya sakit itu stroke, diabetes, dan pegel linu. Ada juga bocah 5 tahun yang berobat mengidap autis, karena syarafnya kurang pas," ujar polisi yang bertugas sebagai Babinkamtibmas kurang lebih 3 tahun ini.
Bripka Agus Budiono mengaku, keahliannya mengobati orang sakit sudah dimilikinya sejak lima tahun lalu. Dulu, pasien yang diobatinya hanya sebatas kalangan teman atau tetangga sekitar rumahnya. Kali ini, pria bergelar Sarjana Hukum itu mengemas kegiatan tersebut dengan Bakti Sosial.
"Kegiatan ini membantu sesama dalam cakupan masyarakat luas," ungkap dia.
Dalam menangani pasiennya, Bripka Agus Budiono butuh waktu kurang lebih 10 sampai 15 menit. "Nek biyen (dulu) kan cuma tolong temen aja yang membutuhkan. Sekarang saya dermakan kemampuan yang saya untuk masyarakat umum. Setiap satu orang pasien, membutuhkan waktu kurang lebih 10 sampai 15 menit, Mas," tutur pria yang pernah belajar ilmu Akupuntur dan Hipnotis ini.
Selain memiliki kemampuan spritual untuk mengobati orang sakit, Bripka Agus Budiono juga memiliki keturunan darah seni. Ia terampil dalam memainkan kesenian jaranan dan tari Barong.
Bripka Agus Budiono juga tercatat tergabung dalam grup kesenian Jaranan di Kota dan Kabupaten Kediri. Dengan bakat seni yang dimiliki, ia kerap mengikuti pentas kesenian di luar daerah.
"Pernah main di Kalimantan, Bali dan Taman Mini Indonesia. Diajak sama Dinas Kebudayaan Parawisata, Pemuda dan Olahraga," kenangnya.
Meski sibuk dengan aktivitas kesenian dan pengobatan alternatifnya, Bripka Agus Budiono tetap menjalankan tugasnya sebagai anggota kepolisian yang menjadi pelindung sekaligus pengayom masyarakat.
Sebelum menjadi anggota Babinkamtibmas, Bripka Agus Budiono juga pernah masuk dalam fungsi Reskrim baik sebagai anggota Buser maupun penyidik. Selain itu ia juga pernah tergabung sebagai Anggota Sabara Polres Kediri Kota.
"Masuk kepolisian tahun 2004. Saya mengikuti pendidikan pembentukan Bintara kala itu," sambungnya.