Anggaran Rp 2 M, Pembangunan Tugu Alun-alun Mojokerto Mangkrak
Proyek pembangunan rehabilitasi tugu alun-alun Kota Mojokerto mangkrak. Diketahui sejak dua pekan terakhir ini tidak ada aktivitas pengerjaan apapun setelah pembongkaran.
Proyek yang dikerjakan oleh CV Indra Prasta itu telah dimulai sejak awal bulan September 2021 lalu dengan anggran Rp 2,3 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Mojokerto 2021.
Pekerjaan yang dideadline selama 120 hari kerja ini diperkirakan rampung pada akhir bulan Desember 2021. Tidak ada aktivitas pengerjaan proyek di lokasi. Hanya terlihat reruntuhan tugu alun-alun Kota Mojokerto yang lama dan material berupa tiang beton, besi cor, dan tumpukan kayu. Bahkan tidak nampak alat-alat para pekerja sama sekali.
Menurut keterangan salah satu warga yang setiap hari parkir di sekitar alun-alun Kota Mojokerto, Mia membenarkan bahwa sudah sejak sekitar dua pekan tidak ada aktivitas pekerjaan di lokasi. "Iya tidak ada sekitar dua mingguan, tapi tidak tahu kemana. Pekerjaan belum selasai sih kayaknya," katanya Kamis 7 Oktober 2021.
Terpisah Kepala Bidang Pelestarian Lingkungan Hidup dan Pertamanan Dinas Lingkungan Hidup Kota Mojokerto, Erijanto Mukti Wibowo pun membenarkan jika para pekerja tak terlihat di lapangan dalam beberapa hari. "Iya benar, sudah 10 harian ini mereka tidak pekerja," jelasnya.
Eri menuturkan, mangkraknya pekerjaan proyek rehabiltasi alun-alun Kota Mojokerto itu lantaran terjadi miss komunikasi antara pekerja di lapangan dengan pihak CV Indra Prasta selaku pelaksana proyek.
Meski begitu ia enggan menjelaskan secara detail terkait miss komunikasi yang diucapkan. Namun ia memastikan telah menyelesaikan persoalan tersebut dengan mendatangi direktur CV Indra Prasta. "Kami sudah mendatang direkturnya ke Jogja. Ternyata ada miss komunikasi anatar pekerja dilapangan dan pihak CV Indra Prasta," jelasnya.
Pertemuan dengan direktur CV Indra Prasta menghasilkan surat pernyataan bahwa akan berkomitmen melanjutkan pembangunan. Menurutnya, proses pengerjaannya berpotensi molor dari jadwal yang telah dijadwalkan. Yang semula ditargetkan selasai pada 23 Desember 2021.
"Pihak ditektur sadah berkomitmen untuk meneruskan proyek pembangunan. Kayak akan selasai pada tahun 2022. Tapi mereka sanggup membayar denda jika molor hingga tahun 2022," tandasnya.
Advertisement