Anggaran Perbaikan Jalan Provinsi di Jember Minim, Pemprov Jatim Tawarkan Mekanisme KPBU
Pemerintah Provinsi Jawa Timur memastikan anggaran Rp 52 miliar untuk program perbaikan jalan Rambipuji – Puger dan Puger – Jombang di Jember terbilang minim. Karena itu, salah satu solusi yang bisa dilakukan adalah Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (PKPBU).
Demikian disampaikan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Jawa Timur, Joko Irianto, saat rapat koordinasi, di Pendapa Wahyawibawagraha Jember, Senin, 13 Januari 2025 sore.
Joko mengatakan sejauh ini anggaran yang bersumber dari APBD Jatim untuk program perbaikan jalan di Jember sebesar Rp52 miliar. Anggaran tersebut untuk perbaikan jalan sebesar Rp30 miliar untuk perbaikan jalan sepanjang 5 KM sisanya untuk dana pemeliharaan.
Penggunaan anggaran tersebut saat ini sudah proses lelang. Tanggal 28 Februari 2025 mendatang memasuki tahap penandatanganan kontrak.
Dengan anggaran tersebut, Pemprov Jatim belum bisa membangun ruas jalan secara keseluruhan. Hanya 5 KM yang dapat dilakukan perbaikan dari total panjang 51 KM. Karena itu, diperlakukan strategi khusus agar jalan tersebut bisa diperbaiki.
Pada kesempatan itu, Joko menawarkan sistem PKPBU. Dalam hal tersebut Joko menginginkan dana talangan dari PT Imasco Asiatic sebagai salah satu pengguna jalan. Selanjutnya, Pemprov Jatim akan mengganti dana talangan tersebut.
Selain itu, Pemprov Jatim juga telah meminta bantuan pemerintah pusat dalam memperbaiki jalan provinsi tersebut.
“Permintaan bantuan tersebut sudah dilakukan PJ Gubernur Jatim melalui surat tertanggal 8 Januari 2025. Permintaan bantuan tersebut berupa insentif dari pemerintah pusat,” pungkasnya.
Sementara perwakilan PT Imasco Asiatic, Fendi Sumarlin mengatakan sejauh ini pihaknya belum memahami konsep terkait KPBU. Karena itu, pihaknya meminta waktu untuk mempelajari konsep tersebut.
Namun, Fendi memastikan pihaknya siap mencari solusi bersama agar produksi semen bisa normal kembali. Sebab, dengan adanya penutupan jalan selama 96 jam, proses produksi di PT Imasco Asiatic terganggu.
Dalam proses produksi normal, PT Imasco Asiatic membutuhkan material sebanyak 10.000 ton. Kebutuhan tersebut terpenuhi dengan menggunakan 400 armada truk.
“Kalau kerja sama itu merupakan solusi, kita akan maju. Namun tahapannya tidak gampang, ada proses empat sampai lima bulan, karena harus ada negosiasi,” pungkasnya.
Advertisement