Anggaran KONI Dipangkas, Prestasi Jatim di PON Terancam
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur akan memangkas anggaran hibah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jatim yang digunakan dalam rangka persiapan menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 di Papua.
Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim, Hikmah Bafaqih menyampaikan, pemangkasan anggaran ini dilakukan karena sesuai dengan rencana daerah tahun 2021 mendatang fokus utama Pemerintah Provinsi Jatim untuk penanganan dampak pandemi virus corona atau Covid-19.
“Dalam situasi pandemi ini fokus pemerintah dalam renda (rencana daerah) lebih kepada mengatasi keterdampakan Covid-19. Jadi, belanja KONI dicadangkan yang termasuk untuk dipotong,” kata Hikmah kepada Ngopibareng.id, Kamis 19 November 2020 petang.
Namun, pembahasan ini belum usai. Hikmah mengatakan, Komisi E memutuskan untuk mengadakan forum khusus dengan KONI Jatim untuk melakukan analisis ulang yang lebih detail terkait dengan pos apa saja yang dapat dihemat. Sebab anggaran yang diajukan KONI Jatim cukup dinilai sangat luar biasa besar Rp425 atau lebih tinggi dari anggaran DKI Jakarta sekitar Rp300-an miliar.
Saat disinggung terkait besaran pemangkasan anggaran, Hikmah menyebut pemotongan bisa sampai 50 persen.
“Kalau saya dengar begitu, tapi di Banggar (badan anggaran) kami tidak menerima rekaman hibah, tapi gelondongan hibah saja kita terima sekian ratus miliar, cuma dibagi untuk siapa dan dibagi berapa belum muncul. Kita dengar pemotongan 50 persen,” ungkap politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Kalau ada pemotongan lagi, lanjut Hikmah, menurut Sekretaris Daerah Provinsi Jatim Heru Tjahjono ketika PON betul-betul dilaksankaan akan dilaksanakan APBD perubahan yang dipercepat di tingkat Banggar.
Namun, hal itu masih dikhawatirkan oleh KONI Jatim karena untuk pengajuan biasanya membutuhkan waktu lama.
“KONI menyampaikan daripada saling ini mending langsung dilakukaan penelahaan mana-mana saja yang bisa dihemat. Tapi tidak hanya KONI, tapi semua mitra kami apakah linier dengan tujuan Renda. Kalau tidak sesuai, kami punya hak melakukan penggeseran itu,” ujarnya.
Saat disinggung terkait target, Hikmah tak ingin berpikir itu sebab anggaran yang ada akan disesuaikan dengan rencana Pemprov Jatim penanganan dampak Covid-19.
Menanggapi pemangkasan anggaran itu, Ketua Harian KONI Jatim M.Nabil menyampaikan kekecewaannya. Sebab, pemangkasan anggaran yang besar ini akan berdampak pada program KONI Jatim dalam penerapan Puslatda Jatim yang berbasis sport science. Apalagi, dalam hearing hari ini pemangkasan anggaran tidak dibahas secara detail.
“Jadi sebenarnya paling ideal bertemu internal item mana yang bisa dikurangi, gak bisa gelondongan begitu karena Puslatda sudah jalan tiga tahun. Apalagi PON diundur. Selama tiga tahun pembinaan luar biasa, pembiayaan luar biasa, ketika di akhir pelaksanaan terjadi pengurangan maka secara ideal terjadi pengurangan pembinaan. Seperti try out tidak ada, training camp tidak ada, dan tidak ada pelatih asing. Maka ya ini latihan biasa-biasa saja,” kata Nabil.
Menurutnya, pembahasan ini sangat penting karena harus dipastikan bersama materi mana saja yang dapat dipotong. Sebab, apabila salah melakukan perhitungan akan berdampak pada rencana yang disusung.
“Kita punya obsesi dan peluang jadi juara umum itu besar. Apalagi Jawa Timur gudangnya prestasi nasional sudah terbukti banyaknya atlet kita yang membela Indonesia di Asian Games dan Sea Games berhasil menorehkan prestasi,” pungkasnya.