Kanselir Angela Merkel: Jerman akan Menjadi Negara Islam
Jumlah penduduk muslim di Eropa kini telah berkembang pesat. Tidak hanya di Inggris yang bertabur bintang bola beragama Islam. Tapi juga di negara-negara Eropa lainnya.
Kenyataan itu diakui Kanselir Jerman Angela Merkel. Ia mengatakan, Jerman telah gagal memahami bagaimana imigrasi Muslim telah mengubah negara mereka dan akan ada saatnya ketika akan memiliki lebih banyak masjid daripada gereja.
"Negara kita akan terus berubah, dan integrasi juga merupakan tugas bagi masyarakat yang mengambil tugas menangani imigran," kata Merkel kepada harian Frankfurter Allgemeine Zeitung, pekan ini, seperti dikutip Bhatkallys.com.
“Selama bertahun-tahun kami telah menipu diri sendiri tentang hal ini. Masjid, misalnya, akan menjadi bagian yang lebih menonjol dari kota-kota kita daripada sebelumnya, ”tambahnya.
Jerman memiliki populasi 4-5 juta Muslim, dengan tingkat kelahiran yang lebih tinggi. Pernyataan Merkel adalah pengakuan resmi pertama bahwa Jerman, seperti negara-negara Eropa lainnya, ditakdirkan untuk menjadi benteng Islam.
Di Prancis, 30% anak usia 20 tahun ke bawah adalah Muslim. Rasio di Paris dan Marseille telah meningkat menjadi 45%. Di Prancis selatan, ada lebih banyak masjid daripada gereja.
Dalam 30 tahun terakhir kerajaan Inggris, populasi Muslim telah naik dari 82.000 menjadi 2,5 juta. Saat ini, ada lebih dari 1000 masjid di seluruh Britania Raya, banyak yang dikonversi dari gereja-gereja.
Di Belgia, 50% dari bayi baru lahir adalah Muslim dan dilaporkan populasi Islamnya melayang sekitar 25%. Statistik serupa berlaku untuk Belanda. Ini cerita yang sama di Rusia di mana satu dari lima penduduknya adalah seorang Muslim.
Muammar Gaddafi pernah menyatakan: “Ada tanda-tanda bahwa Allah akan memberikan kemenangan kepada Islam di Eropa tanpa pedang, tanpa senjata, tanpa penaklukan.''
''Kami tidak membutuhkan teroris; kita tidak butuh pembom bunuh diri. 50 juta lebih Muslim (di Eropa) akan mengubahnya menjadi Benua Muslim dalam beberapa dekade,” katanya sebelum dihabisi pemerintah AS. (azh)