Yang Tersisa dari Istighotsah Kubro NU, Giant Aula jadi Trending Spot
Sidoarjo: Ada yang menarik dari pelaksanaan Istghotsah Kubro NU di Stadion Delta Sidoarjo Ahad pagi. Giant Majalah Aula yang dipasang di sisi timur stadion menjadi trending spot alias tempat favorit untuk foto-foto para jamaah yang hadir dari berbagai daerah di Jawa Timur.
Majalah milik PWNU Jatim ini memang ikut aktif mensukseskan acara yang digelar sebagai bentuk keprihatinan NU terhadap perkembangan bangsa ini. Selain membuat tabloid khusus untuk istighotsah, juga membikin giant serta baner di sekitar tempat acara.
Acara doa bersama dengan tema Mengetuk Pintu Langit Menggapai Nurullah itu dihadiri jutaan warga Nahdliyin. Mereka sudah hadir di tempat acara sejak dini hari. Bahkan saat acara hamper selesai pukul 9.30 WIB, massa masih berdatangan.
‘’Pembacaan doa dari 13 kiai khos sangat menusuk hati saya dan jamaah di sekitar saya,’’ kata Johan Runtiko, artistic Majalah Aula kepada Ngopibareng.id, Minggu (9/4).
Inilah pengumpulan massa dalam jumlah besar dilakukan NU paska gerakan 212 di Jakarta. Bedanya, dalam Istghotsah Kubro ini tidak ada pidato politik. Juga tidak ada yel-yel dan teriakan Allahu Akbar.
Selain doa dari para kiai khos, yang muncul adalah shalawat yang dilantunkan para jamaah. Di awal acara juga dinayanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Para kiai dan warga Nahdliyin yang selama ini memang menjadi benteng NKRI ini tampak syahdu menyanyikan lagu kebangsaan tersebut.
Meski acara tersebut dihadiri sejumlah pejabat, mereka hadir hanya untuk ikut berdoa. Tidak ada yang memberi sambutan. Mereka antara lain Gubernur Jatim Soekarwo, Wagub Saefullah Yusuf, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum Partai Golkar Setya Novanto, dan Mensos Khofifah Indra Parawansa.
Satu-satunya pejabat yang sempat berbicara di depan jamaah hanyalah Gus Ipul –panggilan akrab Saefullah Yusuf. Itu pun dilakukan setelah acara selesai. Setelah acara ditutup, ia sempat menyampaikan prakiraan cuaca dari BMKG di Jawa Timur. Ia pesan agar peserta istghotsah berhati-hari dalam perjalanan pulang.
Usai acara selesai, Tim Semut dari PMII ITS Surabaya langsung bergerak membersihkan sampah yang ditinggalkan para jamaah. Inilah acara massa Islam yang teratur, tanpa yel-yel apalagi ujaran kebencian, dan didukung tim sukarelawan pengumpul sampah. Keren!(adi)