Andika Perkasa Atau Yudo Margono, Siapa Calon Panglima TNI?
Kepala Staf Angkatan Darat Jendral TNI Andika Perkasa dan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono berpeluang untuk menggantikan Marsekal Hadi Tjahyanto sebagai Panglima TNI.
Kalangan DPR maupun pengamat politik juga mberikan perhatian cukup serius terkait siapa yang dianggap layak jadi Panglima TNI selanjutnya dari dua Kepala Staf TNI itu untuk menggantikan Hadi Tjahyanto yang akan memasuki masa pensiun pada bulan November 2021.
Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDIP Effendi Simbolon kepada Ngopibareng.id menyatakan calon Panglima TNI memang mengerucut pada dua nama. Yakni KSAD Jenderal Andika Perkasa dan KSAL Laksamana Yudo Margono.
Menurut Effendi, dua nama tersebut menjadi calon terkuat untuk menggantikan posisi Marsekal Hadi Tjahjanto.
"Kita rujuk lagi bisa menjadi dua, dua itu KSAD dan KSAL," kata Effendi kepada wartawan, di Senayan, Jumat 18 Juni 2021.
Menurut Effendi, jika Presiden Joko Widodo menunjuk salah satu di antara dua nama itu, maka ada hitungan matematis waktu pergantian panglima. Opsi pertama, jika menunjuk Andika sebagai panglima, maka pergantian harus dilaksanakan bulan depan, karena faktor usia Andika.
Pasalnya, Andika bakal berusia 57 tahun pada Desember 2021. Sedangkan, berdasarkan aturan dalam Pasal 71 Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, usia maksimal pensiun prajurit TNI 58 tahun.
" Andika 21 atau 23 Desember 2022, ulang tahun ke 58, jadi waktunya terbatas," ujar Effendi.
Kemudian, opsi lainnya yakni pergantian Panglima TNI dilaksanakan sesuai waktu pensiun Hadi pada November 2021. Dengan opsi ini, menurut Effendi, Yudo yang paling pas mengisi jabatan tersebut.
"Kalau itu memang peluangnya menjadi kecil untuk KSAD, itu kemungkinannya KSAL masuk menggantikan Panglima TNI," tuturnya.
Berbeda dengan Anggota Komisi I lainnya, Fadli Zon secara terpisah menegaskan bahwa untuk saat ini sosok Andika Perkasa yang paling cocok menggantikan posisi Hadi Tjahjanto.
"Menurut saya yang paling cocok dalam situasi sekarang adalah Jenderal Andika Perkasa," kata politisi Gerindra tersebut.
Menurutnya, Andika memiliki sejumlah kelebihan dibanding kepala staf dua matra lainnya. Di antaranya, Andika dinilai profesional dan lebih berprestasi.
"Profesional, berprestasi dan melihat tantangan geopolitik yang dinamis. Jenderal Andika bisa merespons dengan baik. Bisa berkomunikasi dan interaksi dengan komunitas militer internasional, ini dibutuhkan," jelasnya.
Marsekal Hadi dilantik tanggal 8 Desember lalu di Istana Negara, menggantikan Gatot Nurmantyo.
Dia adalah perwira TNI AU kedua yang menjabat sebagai Panglima TNI. Sebelumnya ada Marsekal Djoko Suyanto yang kemudian menjadi Menko Polhukam di era Presiden SBY.
Menanggapi rumor siapa yang berpeluang menjadi Panglima TNI menggantikan Hadi Tjahjanto, pengamat militer Salim Said, mengatakan Andika dan Yudo ini sama sama punya peluang besar untuk menjadi Panglima TNI.
Tapi kalau berdasarkan tradisi urut kacang, maka giliran Angkatan Laut menjadi Panglima. "Saya ambil dari Panglima TNI Gatot Nurmantyo dari unsur TNI AD. Gatot kemudian digantikan oleh Hadi Tjahjanto dari unsur TNI AU. Kalau tradisi itu dipertahankan, maka giliran AL yang memimpin TNI," kata Salim Said.
Sekretaris Kabinet, Pramono dikonfirmasi melalui pesan singkat mengatakan Presiden yang tahu bakal calon Panglima TNI. "Tanya Presiden langsung, jangan ke yang lain," pesan Pramono.