Andibachtiar Yusuf Sutradara Terganteng yang Tampar Kru
Sutradara terganteng yang menampar kru saat syuting menjadi perbincangan. Nama Andi Bachtiar dikaitkan dengan masalah ini. Hal tersebut terlihat dalam kolom komentar di Instagram miliknya. Netizen memberikan komentar mengenai dirinya.
"Gua suka Love for sale, sekaligus kecewa ama beritanya. Gws buat lo bang!" kata akun dyer***.
"Tarohan ama gue bentar lagu ada yg tutup komen trus klarifikasi lewat Instagram," lanjut akun rdeE***.
"Tampar tampar pisang, pisangku blm matang," kata akun gdrre*****.
"Si paling ganteng dan viral," papar akun metd****.
"GGS, Ganteng Ganteng Sukanab," imbuh akun ishd****.
Pernyataan Resmi Andibachtiar Yusuf
Sutradara Andibachtiar Yusuf buka suara mengenai tudingan kekerasan di lokasi syuting yang menyeret namanya. "Surat Cinta untuk Teman-teman," keterangan awal dari pernyataan tersebut.
"Saya sadar dalam kurun waktu sekitar 24-30 jam terakhir nama saya rutin disebut di berbagai platform media sosial. ... Saya panjang berdiam bukan karena tak punya respons klarifikasi atau kisah yang ingin disampaikan, saya hanya sedang mengambil posisi melihat situasi lapangan, merenungkan setiap sudutnya sekaligus melihat pergerakan kawan. Sampai malam ini saya rasa inilah saatnya saya mulai memberi respons, tentu dengan cara saya, cara Andibachtiar Yusuf," ungkapnya.
Dalam keterangan tersebut, Andibachtiar Yusuf menyinggung banyak hal, seperti awal kisah menggarap serial Catatan Akhir Sekolah, perubahan platform yang akan menayangkan serial tersebut, hingga persiapan praktis.
Salah satu hal yang turut disinggung adalah permasalahan pemeran figuran atau extras yang kemudian diduga menjadi penyebab dugaan kekerasan di lokasi syuting. "Suatu hari kami merasa kekurangan figuran dan saya merasa permintaan akan jumlah serta seperti apa pakaian mereka sudah terdata setidaknya H-2 sebelum produksi," ungkapnya.
"Saya pernah memaksakan syuting dengan jumlah figuran terbatas, hasilnya buruk dan tentu saja nama saya ada dalam tekanan dan catatan. Makanya, saya memaksa untuk menggenapi jumlah sesuai kesepakatan," cerita Ucup, sapaannya.
"Saya kesal dan memaksa talent coordinator (sebut saja "kru") untuk melengkapi jumlah, saya dorong agar menjauh karena saya sangat kesal. Sebagai orang yang percaya bahwa kekerasan sebaiknya hanya terjadi di film aksi, saya yakin betul bahwa adalah DORONGAN yang saya lakukan, bukan TAMPARAN," klarifikasi Andibachtiar Yusuf.
Setelah kejadian itu, proses syuting berlanjut kembali hingga seorang ayah menghampirinya dan komplain karena tidak terima anaknya mendapatkan kekerasan di lokasi kerja. "Saya ingat betul saat itu selain tentu menyampaikan maaf, saya juga bilang bahwa, 'Mungkin dorongan saya terlalu keras, saya minta maaf.' Si bapak tampaknya tidak terima," ujarnya.
Bapak itu, lanjut Andibachtiar Yusuf, memaksa untuk terus berbicara kepadanya. Namun, ia menilai harus menyelesaikan pekerjaan terlebih dahulu sehingga memilih "mengabaikannya dan kembali memaksa tim untuk kembali bekerja."
Andibachtiar Yusuf kemudian mengatakan proses produksi serial Catatan Akhir Sekolah selesai pada 29 Agustus. Tak lama setelah itu, mulai beredar isu kekerasan di lokasi syuting yang diunggah melalui akun Instagram Juandini yang berbuntut pemutusan hubungan kerja dengan Paragon Pictures dan pendepakan dari Asosiasi sutradara Indonesia.
"Informasi sepihak dan segala macam 'gorengan' dari banyak akun-akun penuh pesona membuat saya sungguh berada di gawang sepi menerima serbuan penyerang lawan dtanpa ada pemain bertahan mau membantu," tuturnya.
"Saya percaya Tuhan masih ada dan Dia tahu apa yang sesungguhnya terjadi, banyak orang religius memahami kalimat itu dengan baik. Mungkin selama ini saya sempat jauh dari Tuhan, tapi saya percaya di situasi macam ini Dia tetap memperhatikan apa yang sedang terjadi."
"Jakarta, 1 September 2022. 21:50," tutup Andibachtiar Yusuf.
Kasus Kekerasan Berawal dari Curhatan Casting Director
Masalah ini bermula dari curhatan casting director Juandini Liesmita. Dalam Instagram Stories miliknya, Juandini menceritakan bagaimana kekerasan itu terjadi.
"Asli ya sudah seminggu ini rasanya sesak dada nahan emosi nggak bisa keluar mandang PH-nya dan biar nggak ganggu produksi syutingnya. Sekarang syuting sudah selesai, boleh ya aku luapin di sini dan semoga kalian bisa lebih berhati-hati saja kalau kerja sama dengan orang ini," buka Juandini dalam Insta Stories miliknya, Kamis 1 September 2022.
"Dia menyebut dirinya SUTRADARA TERGANTENG, tapi mohon maaf ya naudzubillahimindzalik yang gue lihat nggak ada ganteng-gantengnya dari mulut, perbuatan dan lain-lain," sambungnya lagi.
"APA PANTAS LAKI-LAKI MENAMPAR DAN MENDORONG PEREMPUAN???? BUKAN HANYA NAMPAR DAN DORONG, TAPI JUGA TERIAK-TERIAK DI HT DAN MIC DENGAN KATA-KATA KASAR DAN DIDENGAR SAMA RATUSAN KRU DAN EKSTRAS DI HARI ITU?" jelasnya lagi.
"Gua saja sampai detik ini nggak terima lihat "anak" atau anggota dari tim gue ditampar apalagi orang tuanya. Ingat lu punya anak perempuan!!! Gue bisa sebut ini kekerasan dalam lingkungan pekerjaan syuting kita. Dan HARUS KITA CANTUMIN DALAM KONTRAK," katanya lagi.
Paragon Pictures Minta Maaf
Atas kejadian ini pihak Paragon Pictures sudah meminta maaf atas apa yang terjadi.
"Paragon Pictures dan Ideosource Entertainment selalu berusaha menciptakan lingkungan kerja yang aman. Sehubungan dengan adanya tindakan kekerasan yang dilakukan oleh seorang individu, kami mengecam tindakan tersebut dan mengambil langkah tegas untuk memutuskan hubungan kerja dengan individu yang bersangkutan. Kami berpihak kepada korban. Kami telah berbicara kepada korban dan siap mendampingi kebutuhan beliau," ungkap Robert Ronny selaku CEO Paragon dalam Instagram.