Andi Mallarangeng/Hasrullah Raih Runner Up Kejuaran ITF Senior Barcelona Christmas Cup
Andi Mallarangeng yang kini menjadi atlet tenis, hari ini Sabtu 23 Desember masuk babak semifinal single katagori 50+, pada Kejuaran ITF Senior Barcelona Christmas Cup, yang diadakan di Academia Sánchez-Casal di Barcelona, Spanyol.
Ada empat orang atlet yang dikirim mengikuti kejuaraan ini mewakili Baveti (Barisan Veteran Tennis Indonesia). Hebatnya, terjadi all Indonesian final untuk double 45+. Yaitu antara pasangan Hadiman/Hasbullah melawan Andi Mallarangeng/Hasrullah, yang dimenangkan pasangan Hadiman/Habullah. Pasangan Andi/Harusllah meraih runner up. Sebelumnya di semifinal double pasangan Andi Mallarangeng/ Hasrullah menang lawan pasangan Rusia/Inggris.
Turnamen ini diikuti peserta dari berbagai negara, antara lain Mexico, Belarussia, Perancis, Rusia, Spanyol dan Indonesia.
“Dengan hasil turnamen ini semua anggota Tim bisa dapat poin ITF, sehingga bisa dapat ranking dunia untuk masing-masing kelompok umurnya. Point yang didapat dari Barcelona ini lumayan, bisa menempatkan saya berada di ranking 500an atau 600an dunia untuk double. Kalau Hadiman dan Pasangannya bisa lebih bagus lagi karena jadi juara,” katanya.
Menurut Andi, selama ini pemain-pemain senior atau veteran yang usianya diatas 35 tahun jarang sekali mengikuti turnamen senior ITF. “Tahun ini kita juga menyelenggarakan turnamen ITF Senior di Jakarta. Syukurlah kepengurusan Baveti sekarang mulai go international, sehingga makin banyak pemain tenis veteran Indonesia yang bisa dapat ranking dunia,” jelasnya.
“Mudah-mudahan prestasi ini bisa memberi inspirasi kepada pemain-pemain utama tenis Indonesia, terutama juga petenis-petenis yunior kita. Siapa tahu ada juga yang bisa jadi juara dunia senior. Pemain seperti Hadiman punya peluang besar untuk menjadi 10 besar dunia di kelompok umur 65+. Dia sehat dan mainnya bagus. Di Barcelona dia tidak terkalahkan.,” kata mantan Menpora ini.
Bagaimana dia bisa menekuni tenis? “ Kalau saya pribadi, main tenis itu fun dan bikin sehat badan, syukur-syukur sekaligus bisa berprestasi untuk Merah Putih. Dulu saya jadi menteri mengurusi atlet. Tapi sebenarnya sejak kecil cita-cita saya mau jadi petenis seperti Bjorn Borg, pemain top tenis waktu itu dari Swedia. Sayang waktu itu nggak kesampaian karena waktu itu fokus ke sekolah untuk bisa masuk ke UGM,” ceritanya.
Setelah kosong, dia mengaku sekarang punya banyak waktu untuk bermain tenis. “Kebetulan memang ada turnamen ITF Senior yang diadakan di seluruh dunia. Alhamdulillah, cita-cita saya jadi atlet kesampaian juga. Mungkin tidak bisa seperti Bjorn Borg, tapi masih bisa mengharumkan nama bangsa dan negara,” tambahnya.
“Saya bangga juga di Barcelona bisa terjadi all Indonesian final. Orang-orang di sini pada kaget melihat postur pemain-pemain Indonesia yang kecil-tetapi menurut mereka menyengat. Mereka tidak mengira ada pemain tenis senior yang bagus dari Indonesia. Mereka bahkan tidak pernah dengar ada pemain tenis Indonesia yang berprestasi di dunia. Alhamdulillah, vini, vidi, vici...” kata Andi mallarangeng. (nis)