Waspada Ancaman Potensi Gempa dan Tsunami Lagi di Maluku Utara
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan pusat gempa yang teradi di Ternate, Maluku Utara berada didasar laut sejauh 49 km dengan arak 133 KM arah barat Kota Ternate.
Gempa ini merupakan gempa tektonik yang digerakkan oleh subduksi doble yaitu gerak kerak bumi dari lempeng mikro Halmahera menunjang ke barat dan lempeng mikro Sangihe yang menunjang ke arah timur.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat deformasi kerak bumi pada Lempeng Laut Maluku. Gempa ini memiliki mekanisme sesar naik (thrust fault) akibat adanya tekanan atau kompresi lempeng mikro Halmahera menunjang ke arah barat, dan tekanan lempeng mikro Sangihe menunjang ke arah timur," kata dalam konferensi pers, Senin, 8 Juli 2019.
Ditambahkan Dwikorita, tekanan itu membuat lempeng laut Maluku terjepit hingga membentuk double subduction ke bawah Halmahera dan ke bawah Sangihe. Sedangkan getaran gempa paling kuat dirasakan di wilayah Bitung dan Manado.
"Berdasarkan laporan masyarakat menunjukkan bahwa guncangan dirasakan di Bitung dan Manado dengan intensitas IV-V MMI atau dirasakan oleh hampir semua penduduk dan orang banyak terbangun, dan di Ternate III-IV MMI atau dirasakan oleh orang banyak dalam rumah," ujarnya.
Kata Dwikorita, bahwa di pusat gempa tersebut juga dideteksi banyak gunung api yang ada di bawah laut. Sehingga, katanya, BMKG bekerja sama dengan semua pihak termasuk PVMBG dalam pengawasan aktivitas vulkanologi.
Lokasi di titik pusat gempa didominasi oleh batuan gunung api. Batuan tersebut bersifat lepas dan bisa memperkuat guncangan gempa saat terjadi longsoran.
"Lokasi tersebut dominan tersusun oleh batuan gunung api berumur Tersier hingga Kaurter. Batuan ini yang bersifat lepas dan mudah longsor umumnya akan memperkuat efek guncangan gempa sehingga guncangan gempa akan lebih terasa," katanya.
Karena itu, Dwikorita mengimbau kepada masyarakat untuk tetap mengikuti informasi resmi dari BMKG dan arahan BPBD serta mewaspadai gempa susulan. Masyarakat juga diminta tak terpancing isu dari pihak tidak bertanggung jawab.
"Masyarakat diimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan dan informasi dari pemerintah, BMKG, BPPD setempat, serta tidak terpancing isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami. Masyarakat agar tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan," katanya. (wit)